Hai, aku kembali setelah hilang sekian lama dan tidak
pernah meng-update blog yang sudah usang ini. Yah, beberapa tahun belakangan
ini aku menghilang karena menjalani masa – masa perkuliahan yang kalian tahu
super sibuk, padahal kenyataannya aku justru lebih banyak berpergian dan
menghabiskan waktu bersama teman – teman dan keluargaku, meski setelahnya dimasa
senggangku yang kuhabiskan sendirian dengan cara ber-kpop-an se-senang dan
se-enak diriku sendiri. Sudah banyak sekali waktu, kuota, dan apapun (kecuali
uang, meskipun terkadang aku juga menghabiskan uang demi kpop dalam kisaran
tidak gila – gilaan atau malah terkesan sedikit) hanya untuk sebuah hobi yang
banyak di gunjing orang yaitu K-Pop.
Tidak dipungkiri, seiring dengan berjalannya waktu
K-Pop semakin meluas dan berkembang hingga memiliki fans yang sekarang sangat
banyak. Aku tahu dan bahkan pernah berpikir, bagaimana jika suatu saat K-Pop
meluas dan hampir semua orang tahu tentang K-Pop? Bagaimana jika suatu saat
K-Pop merupakan hal yang lazim bagi banyak orang? Dan kini semuanya terjawab.
Semakin banyaknya dan mudahnya sarana mendapatkan informasi satu dan dua hal
mengenai K-pop dan banyaknya update-an Fanboy/Fangirl di akun social media
mereka membuat banyak pihak ingin tahu lebih dalam tentang K-pop, ditambah pula
maraknya drama korea yang dulu (karena sekarang lebih banyak stasiun televisi beralih
ke genre dari negara lain) sering ditayangkan di televise membuat bukan saja
kaum muda terpesona akan negeri ginseng itu, tetapi juga dari berbagai kalangan
seperti anak-anak dan orang tua.
Mungkin setelah kalian membaca bahasanku diatas kalian
akan berpikir bahwa aku adalah seorang fans fanatik kpop yang tidak menggunakan
logika saat menyukai mereka. Silahkan jika kalian berpikiran seperti itu, pada
kenyataannya juga aku bukanlah seorang journalist ataupun penulis handal yang
mampu menggunakan kata – kata yang baik dan benar dalam merangkai sebuah
kalimat. Aku hanyalah pengangguran karena aku baru saja lulus dari masa
perkuliahanku disalah satu kampus di Bogor si Kota Hujan yang terkenal dengan
wisata kulinernya. Aku hanya anak bungsu dari dua bersaudara didalam rumahku.
Akulah si anak gila kpop yang sangat ingin pergi ke Korea Selatan dengan
keringatku sendiri, si anak gila kpop yang sangat ingin memiliki banyak
merchandise kpop dengan uang yang aku kumpulkan sendiri, si anak gila kpop yang
sepertinya sudah terasuki aura kpop yang kuat *tertawabodoh*. Teman – temanku
memang memandangku sebagai si penyuka Kpop yang freak, fanatik, dan gila.
Baiklah aku tidak tersinggung sama sekali, kecuali disaat mereka mulai
menggunjing kpop tanpa tahu semua tentang kpop. Yap, itu yang membuatku tampak
idiot dengan membela Kpop yang katanya bahkan tidak berdampak baik pada diriku
sendiri. Maka dari itu, kali ini aku ingin mengakui semua hal yang sebelumnya
belum pernah aku gambarkan dan jelaskan secara gamblang melalui kata – kata
yang baik dan benar, karena sebelumnya emosiku selalu naik jika ada orang yang
menggunjing Kpop.
Sebenarnya, didalam diriku sendiri aku tahu aku sudah
sangat terlalu kegilaan atas korea dan segala hal tentang itu. Aku mengakui
itu, tetapi jika ada yang bilah bahwa korea memberikan dampak yang buruk
padaku, aku akan tersenyum dan terdiam. Karena, terkadang terlalu lelah untuk
menjelaskan kepada mereka yang mengatakan hal itu, toh pada akhirnya tanpa
mencoba mengerti, mereka hanya akan menilai saya dengan tatapan “baiklah si
gila kpop ini akan membelanya idolanya lagi.” Padahal didalam hatiku yang
sebenarnya, aku hanya ingin menjelaskan bahwa pemikiran mereka salah, hanya
saja setiap orang yang memiliki pendapat dan mengemukakannya akan selalu merasa
bahwa pendapat mereka adalah yang paling benar. Awalnya aku sama seperti
mereka, disaat aku masih seorang anak remaja labil (karena sekarang mungkin aku
sudah dapat dikatakan memasuki umur menjelang dewasa / malah sudah sepenuhnya
harus dewasa).
Aku kini tidak pernah lagi menyalahkan opini dan
pendapat mereka semua yang memandang kpop dengan separuh mata. Aku tidak pernah
lagi mengatakan mereka salah ataupun benar sekalipun itu sebenarnya menyakiti
diriku karena pendapat dan opini mereka tidaklah seratus persen benar dan tidak
juga seratus persen salah. Pada awalnya ini semua sulit, aku lebih suka berdiam
diri dan menyendiri demi tidak mendengar semua orang yang setiap kali tahu
tentang diriku yang menyukai Kpop bertanya kepadaku tentang hal itu. Sebelum
masa dimana banyak sekali yang menggunjing Kpop mereka terlihat bingung dengan
kesukaanku pada kpop, namun waktu berjalan dan mereka mulai merasa risih dengan
tingkat kesukaanku yang menurut mereka terlalu over (dan meski aku menyadari
hal itu, tentunya sulit untuk berhenti tertarik pada hal yang membuatmu up dan
down disaat yang sama, terlebih karena alasanku untuk menyukai kpop pada saat
pertama kali dikarenakan masalah hati/?), dan hingga pada akhirnya Kpop meluas
dan menggapai semua kalangan seolah itu adalah hal yang biasa. Namun,
sejujurnya bagaimanapun juga aku merasa lebih nyaman dengan orang-orang yang
berada disatu dunia denganku, dengan para fangirl/fanboy lainnya yang aku kenal
melalui dunia Kpop. Dengan mereka aku bisa lebih berinteraksi dengan terbuka
dan membicarakan hal – hal yang selama ini selalu aku ungkapkan dengan diriku
sendiri dihadapan layar dengan koneksi internet seadanya. Dengan mereka, aku
berinteraksi dengan menjadi diriku sendiri tanpa perlu menutupi perasaanku
terhadap kpop yang berlebihan.
Mungkin sampai pada saat kalian membaca ini, kalian
akan berpikir bahwa aku hanya menyita waktu kalian dan mengatakan hal – hal tak
penting juga tak masuk akal. Jika kalian merasa begitu, silahkan close blog
ini, karena aku sama sekali tidak bermaksud jahat dan hanya berpihak pada
diriku sendiri dan fans kpop lainnya.
Aku menyukai Kpop sudah sejak tahun 2007-2008, pada
saat itu koneksi internet di Indonesia masih terbilang mahal dan sulit karena
aku hanya seorang anak SMP yang tidak tahu menahu tentang gadget sama sekali.
Tetapi karena satu dua dan tiga hal pada akhirnya aku terjerumus pada dunia
Korea yang entah bagaimana membuat diriku menjadi seperti ini saat ini dan
mungkin akan tetap berpengaruh hingga kedepannya. Aku bukan anak dari keluarga
yang berkecukupan cenderung lebih, aku hanya anak dari keluarga yang cukup
makan dan cukup hidup. Aku bukan anak yang berasal dari keluarga campuran darah
seperti anak – anak lainnya, memang ayah dan ibuku adalah keturunan Chinese dan
kedua kakekku memang berasal asli dari sana dan masih memiliki sanak saudara
yang menetap dinegara nun jauh di mata. Namun, hal tersebut malah membuat kedua
orang tuaku lebih was – was karena hal – hal dalam keluarga yang tidak
seharusnya aku ungkapkan disini. Mereka lebih suka aku bermain dirumah dan
karena itu aku selalu pulang lebih awal disbanding teman – temanku. Bahkan
sampai saat ini, dimana umurku sudah mencapai umur 20 tahun lebih aku masih
memiliki jam malam yang jauh lebih cepat dibanding seluruh temanku yang lainnya.
Orang tuaku memang lebih was – was dan mudah merasa cemas karena hal itu
sejujurnya aku merasa aku ini seorang anak dengan pribadi yang tertutup tetapi
juga terbuka. Entahlah, mungkin memang benar aku ini seseorang yang aneh.
Karena latar belakang keluarga seperti itu aku justru lebih dalam menyukai
Kpop, aku mulai mengumpuli semua tentang Kpop dari lagu, video, drama, dan
reality show mereka. Mulai dari pertama kali aku mengetahui SUPER JUNIOR,
kemudian DBSK dan seterusnya hingga saat ini aku bahkan masih mengikuti
perkembangan Rookie dibelantika music Korea itu. Dan mungkin jika ada
pertanyaan tentang Kpop, aku hampir tahu semuanya meski terkadang tak benar –
benar tahu pasti.
Aku pernah menangis karena Kpop dan pernah tertawa
karena Kpop, sampai saat ini mungkin sudah hampir 8 tahun sudah aku terjebak
didunia fangirl. Dan sudah 8 tahun juga aku menjadi seorang maniak Korea. Aku
tidak pernah menyesal sedikitpun meski pada akhirnya mungkin aku akan menyadari
apa yang aku lakukan adalah kesalahan. Aku tidak akan pernah menyalahkan diriku
sendiri jika ternyata dalam kehidupan ini aku telah mengambil langkah yang
salah. Karena, ketika kau mencintai sesuatu kau akan lebih melihat sisi
positifnya dibanding sisi buruknya. Karena ketika kau mencintai sesuatu
logikamu akan berhenti berkerja dan hatimu akan melemah. Kau akan kehilangan
kesadaranmu untuk memilah mana yang benar dan salah.
“Fans Korea adalah
anak – anak alay”
Aku sering mendengar hal itu, baik dari mulut orang –
orang yang berusia muda hingga tua. Tidak, aku tidak akan mengatakan mereka
salah dan mereka benar. Memang ada dari fans korea yang alay tetapi ada juga
yang tidak. Namun, jika menunjukan kesukaan yang berlebihan adalah sebuah
ke-alay-an, aku ingin bertanya apakah kalian selama hidup ini pernah
mengidolakan seseorang? Jika ya adalah jawabanmu, maka coba posisikan dirimu
sebagai fans korea yang kau katakan anak alay dan idolamu sebagai artis korea
yang kami gilai.
Dan, untuk opiniku memang ada yang alay. Aku memang
mengakuinya, dan bahkan teman – teman fangirlku juga mengatakan hal yang sama.
Jadi kalian tidak sepenuhnya salah dan tidak juga tidak sepenuhnya benar.
Tetapi, sebagai salah satu fans korea (yang entah dimata kalian saya
alay/tidak) bisakah kita menghormati satu sama lain dan tidak men-judge
seseorang dari apa yang ia sukai? Terima kasih
“Fans Korea tidak
menerima kenyataan bahwa idolanya melakukan operasi plastik.”
Kami, para fans kpop bukannya tidak menerima kenyataan
tersebut. Tetapi TIDAK semua orang korea melakukan operasi. Mereka memang
memiliki kecangihan dalam bidang tersebut. Tapi tahukah kalian, jika kalian
memiliki gigi yang berantakan dan membenarkan susunannya menggunakan kawat
gigi, hal tersebut dapat membuat rahang dan postur wajah anda berubah? Tapi
tahukah anda ada pula bintang korea yang melakukan totok wajah dan perawatan
dengan perawatan yang canggih tanpa melakukan operasi plastik? Dan masih banyak
lagi fakta tentang kecantikan lainnya yang mungkin saya sendiri masih tidak
mengetahuinya secara detail.
Memang ada bintang korea yang melakukan operasi plastic
dan hasilnya menakjubkan. Tapi saya mohon, mari berkaca… di Indonesia sendiri
tidak semua artisnya memiliki wajah yang asli, banyak pula dari mereka yang
melakukan operasi plastic. Jadi, jika dinegara kita hal itu tidak digunjing,
mengapa artis korea yang jauh disana digunjing dan dikatai boneka plastic, muka
buatan, dan sebagainya. Karena itu, bukankah sebaiknya kita tidak men-judge
artis/bintang korea hanya menang tampang? Mereka memiliki talenta yang sudah
diasah dan tersiksa oleh mimpi mereka sendiri, mereka berjuang dari bawah,
teman – teman sekalian. Terima kasih
“Fans Korea
seharusnya tahu semua arti lirik lagu dan kata – kata dalam bahasa Korea secara
garis besar”
Kami, Fans Kpop, bukanlah 100% full time fans kpop.
Kami memiliki kehidupan nyata sebagai seorang anak, siswa, mahasiswa ataupun
karyawan/pekerja. Tidak semua dari kami memiliki bakat dalam bahasa. Bahkan
untuk mengerti bahasa inggris saja jika anda memang tidak dikarunai bakat maka
tidak akan sefasih yang memang memiliki bakat. Disini saya ingin mengatakan,
untuk menguasai bahasa inggris saja terkadang kami kesulitan, bagaimana mungkin
kau memaksa kami untuk juga dapat memahami seluruh arti lirik lagu yang begitu
panjang? Bagaimana mungkin kalian berpikir bahwa jika kami tidak bisa atau
mengetahui banyak kosakata dalam bahasa korea, kami bukanlah fans sesungguhnya?
Aku pernah membaca sebuah komentar tentang radio yang dibawa oleh Kim Jong Hyun
– Shinee yang isinya seperti ini, “Aku bukanlah orang korea dan aku tidak benar
– benar mengerti apa yang ia katakan. Tetapi aku tahu apa perasaan yang ia
masukan ditiap intonasinya, mungkin inilah cinta atau perasaan yang dalam.
Karena bahasa bukanlah sebuah penghalang untuk saling mengerti satu sama lain.
Kau akan mengerti jika hatimu benar – benar mengerti”. berikut ada beberapa
quotes yang aku kutip dari Kpop idol.
Music has no language barrier, it’s just music – CL (
2NE1)
Even thought we can’t communicate using the same
language, we use music instead – Jonghyun (SHINee)
If two people can love each other without even speaking
the same language, age and numbers are even easier to overcome - Jaejoong
(DBSK/JYJ)
Aku hanya bisa berharap bahwa suatu saat semua orang
yang selalu bertanya – tanya mengapa para fans kpop tidaklah fasih berbahasa
korea pada akhirnya mengerti bahwa kami, menggunakan rasa cinta dan bahasa
tubuh demi menunjukan bagaimana kami mencintai idola kami, dan bagaimana idola
kami menghargai apa yang kami tunjukan meskipun mereka tidak benar – benar
mengerti apa yang kami sampaikan kepadanya. Bagi kami para fans korea,
sebenarnya kami belajar bahasa korea dan lebih banyak bahasa inggris karena
tidaklah banyak acara yang di sub ke bahasa Indonesia. Jadi jika suatu hari
seseorang bertanya padamu “mengapa kau tidak bisa berbahasa korea padahal kau
menyukai kpop sangat gila?” kau bisa menjawabnya, “karena banyak inggris sub
yang membuat kami belajar dua bahasa sekaligus, karena itu aku merasa sangat
daebak meski aku tidak benar – benar fasih berbahasa korea.”
Terima kasih
“Bagaimana kau
dapat mengenali banyak orang dalam satu group disaat mereka memiliki wajah yang
begitu mirip satu sama lain?”
Mereka,
kpop idol tidak benar – benar mirip satu sama lain disaat kau mengenal dan
sering melihat mereka. Kau hanya belum terbiasa, dan kau hanya perlu
membiasakan diri jika kau ingin mampu membedakan mereka. Namun, jika kau tidak
memiliki minat akan hal itu, kau bisa saja membiarkan mereka memiliki wajah
yang bagaikan anak kembar banyak itu. Tetapi karena aku disini ingin meluruskan
banyak hal yang disalahpahami oleh orang yang tidak benar-benar mengerti kpop
aku ingin menjelaskan.
Ketika
anda berada disuatu lokasi (mari beranggapan kita ada dikelas) dan didalam
kelas itu terdapat 10 orang yang se-gender denganmu. Mereka tersenyum dan
menyodorkan tangan kearahmu, mengajakmu berkenalan dan menyebutkan nama mereka
secara bergantian. Aku yakin kau juga akan tertukar – tukar yang mana si a, b
dan c hingga si orang ke sepuluh tersebut. Hal itu dapat dengan simple
dijelakan, “hal itu dapat terjadi karena kau belum familiar/terbiasa dengan
mereka”.
Jadi
jangan berikan tatapan aneh kepada kami para Kpop fans yang mampu mengenali
banyak idola kpop yang kalian bilang mirip – mirip karena melakukan operasi
plastic. Karena bahkan bersahabat baik saja bisa membuat kau dan sahabatmu
tampak mirip tanpa melakukan operasi plastic. Bagaimana dengan mereka yang
sudah menjalani masa – masa trainee yang berat selama beberapa tahun dari pagi
hingga ke pagi lagi bersama-sama, setelah debut menjalani hari setiap hari,
melaksanakan schedule bersama – sama? Bukankah itu tampak seperti kasus yang
sama dalam sudut pandang lain?
Aku
rasa sudahi saja dulu hal – hal yang ingin aku luruskan mengenai kpop, dan
mengenai diriku yang k-maniac. Terima kasih atas waktu yang kalian dalam
membaca hal - hal bodoh yang aku
sampaikan. Terima kasih banyak /bowing90◦/