Selamat datang

(~^.^)~\(=.=)/~(^.^~) 안녕해세요 친구들.. Selamat Datang.. Welcome .. いらっしゃいませ。。~(^.^~) \(=.=)/(~^.^)~

3.10.2011

it will be better if you still same

Part 1

SHINee’s Members as Him Self
Hong Shin Jae (Onew’s Girlfriend)
Lee Ga Eul (Jong Hyun’s Girlfriend)
Choi Soo Jeong (Key’s Girlfriend)
Chae Hee Jin (Min Ho’s Girlfriend)
Goo Su Hyun (Tae Min’s Girlfriend)

-it will be better if you still same-

“Oppa!” Shin Jae mengangkat telepon dari Onew dengan wajah berserinya.

“Aku tak masuk sekolah lagi hari ini.” Suara Onew sedikit serak. Shin Jae menutup teleponnya dan bergumam pelan sambil keluar untuk sarapan.

“Jin Ki tidak menjemputmukah?” Shin Jae hanya menatap ommanya sebentar lalu ia cepat – cepat menghabiskan sarapannya lalu pergi.

“Ia selalu seperti itu, padahal hari ini perayaan tahun ke dua!” kata Shin Jae sambil menendang kerikil – kerikil yang ada dihadapannya. Lee Jin Ki yang Shin Jae panggil Onew oppa merupakan namja yang paling Hong Shin Jae cintai, mereka selalu tampak bahagia dengan berbagai keromantisan yang Onew berikan untuk Shin Jae.

“Shin Jae?” Soo Jeong memanggil sahabatnya tercinta dengan wajahnya yang penuh senyum.

“Ue?” Tanya Soo Jeong bingung ketika melihat wajah Shin Jae yang murung.

“AH! LEE JIN KI!” pekik Shin Jae tiba – tiba,

“Sekencang itukah memanggil Onewmu?” Tanya Key tiba – tiba.

“Kau sudah sampai Oppa?” Tanya Soo Jeong mesra,

“hem~” kata Key manja lalu merangkul yojanya penuh kehangatan. Shin Jae berjalan lunglai meninggalkan chingunya yang selalu bertingkah mesra.

"Ndo ue?" Tanya Ga Eul yang sedang duduk mendengarkan musik,

"Onew itu keterlaluan!" Shin Jae mengebrak mejanya kesal, Ga Eul membuka headsetnya lalu menatap chingunya dan tersenyum kecil.

"Aku kesal kau tahu, eh?" Shin Jae terkejut ketika melihat 2tangkai bunga mawar putih ada dilaci mejanya.

"Chuka Hadaaaaaaa Shin Jae ah~" Su Hyun memeluk Shin Jae dari belakang,

"aku mau kuenya!" Kata Key polos,

"aku mau juga!" Kata Tae Min sambil berjalan menuju yojanya.

"Ya! Kami harus make a wish dulu baru boleh kalian memakannya." Suara Onew bergema diruang kelas yang masih sepi itu,

"kau tak mau berkata apapun?" Tanya Jong Hyun sambil tersenyum ke arah Ga Eul,

"anni, aku tahu kau pasti membantu Onew, oppa." Kata Ga Eul dengan senyum manisnya.

~~~

"Min Ho Oppa~" Hee Jin memanggil Min Ho yang sedang duduk sendiri di bangku taman sekolah mereka.

"Hee Jin? Kenapa tak pulang?" Tanya Min Ho terkejut melihat yojanya masih disekolah.

"Aku sengaja mencarimu. Aku ingin pulang bersama, kau mau?" Tanya Hee Jin sambil memeluk lengan namja bertubuh tinggi itu,

"baiklah, kalau begitu kita pulang," kata Min Ho sambil berdiri dan mengambil tasnya,

"secepat itukah? Aku baru duduk disini dan kau sudah mau pulang?" Hee Jin tampak kesal.

"Aku tak ingin kau pulang larut jaqi dan sakit karena udara yang malam ini sangat dingin," kata Min Ho lembut, lalu merangkul tubuh Hee Jin dengan hangat.

"Aku merasa hangat kok. Aku tak merasa udara yang dingin malam ini mampu membuatku sakit." Kata Hee Jin dengan percaya diri. Ga Eul mengusap - usap tangannya yang hampir beku,

"ini~" tiba - tiba Jong Hyun datang dengan senyumannya yang selalu membuat Ga Eul bergetar,

"gomawoyo oppa~" kata Ga Eul sambil mengambil kopi hangat dari genggaman Jong Hyun,

"ini untukmu," kata Jong Hyun sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.

"Apa ini?" Tanya Ga Eul penasaran,

"bukalah," kata Jong Hyun sambil melepaskan jaketnya dan memakaikan ke Ga Eul. Ga Eul membalik dan memandang sonmul dari Jong Hyun, ia membukannya perlahan dan tersipu malu ketika melihat isinya,

"sarung tangan? Kau tau kebiasaanku oppa," kata Ga Eul sambil mengenakan sarung tangan pemberian Jong Hyun.

"Kau tahu aku begitu senang dengan segalanya didunia ini. Merasa mempunyai yoja sepertimu, chingu seperti Onew, Jong Hyun, Min Ho, dan Tae Min, dan keluarga yang bahagia," kata Key sambil terus menggenggam erat tangan yojanya.

"Ada apa dengan yoja sepertiku?" Soo Jeong seperti biasa dengan nada manjanya ia bertanya. Key berhenti berjalan ia memandang Soo Jeong lalu memeluk yoja itu erat,

"Soo Jeong ah~ naega ndoneun salanghamnida!" Key berteriak dengan kencang membuat Soo Jeong tersipu dan merasa malu tapi juga merasa dihargai.

"Ya! Kau ini oppa!" Kata Soo Jeong melepaskan pelukannya dari Key lalu menutup mulut namja itu.


"Tae Min ah~" kata Su Hyun dengan nada lemahnya.

"Oo~ kenapa tak istirahat? Kenapa malah menelponku?" Tanya Tae Min ketika mengangkat telepon dari yojanya,

"kau tak merindukanku?!" Su Hyun memekik kesal,

"anni! Anni! Bukan itu maksudku, kau ini terlalu temperamental jaqi," kata Tae Min mencoba menenangkan Su Hyunnya.

"Aku hanya ingin mendengar suaramu," kata Su Hyun dengan manjanya, ada nada sedih didalam perkataannya.

"Ya~ kau kenapa jaqi?" Tanya Tae Min panik tiba - tiba,

"anni, hanya merasa waktumu kurang untukku oppa," kata Su Hyun lagi.

"Oh~ mian, kau tahu appa dan ommaku ingin nilaiku baik, gwenchana?" Tanya Tae Min hangat,

"gwenchana, kkokjonghajiman," kata Su Hyun dengan cerianya.

~~~

Min Ho berjalan dengan wajahnya yang murung, ia memandang yodongsaengnya Soo Jeong sekilas,

"ue oppa?" Soo Jeong menatap wajah Min Ho dalam - dalam sekarang, ia sadar oppanya pasti sedang dalam masalah.

"Jangan - jangan kau memikirkan Appa lagi yah?" Tanya Soo Jeong sambil merapikan poninya,

"namja itu? Untuk apa?!" Kata Min Ho kesal tiba - tiba. Soo Jeong tersenyum kecut, ia teringat kejadian 10 tahun lalu, ia masih seorang yoja kecil yang haus akan kasih sayang seorang appa. Ia baru berusia 6 tahun ketika appanya memutuskan untuk keluar negeri, hanya 1 tahun appanya memberikan mereka uang dengan baik, lalu setengah tahun appanya menghilang tanpa kabar setelah itu mereka pindah ke Seoul, Min Ho membenci appa mereka sejak itu, sejak kejadian lama itu, ia selalu berpikir appa mereka tak pernah menyayangi mereka.

"Omma selalu tak mengerti diriku bukan??" Jong Hyun berkata dengan cepat, hatinya sakit bukan main ketika ommanya mencemooh tentang impiannya menjadi bintang yang bersinar. "Ya! Yobo, bantu aku jelaskan pada anak ini! Ia harusnya belajar benar - benar bukan malah mengikuti audisi disana dan disini!" Kata Jong Hyun Omma sekali lagi, "na kalke!" Jong Hyun keluar dari rumahnya dengan hati yang penuh dengan kekesalan. Ia berjalan dengan penuh rasa kesal menuju rumah yojachingunya, "ajjhuma anyeong!" Jong Hyun menyapa Ga Eul omma, "ah~ ndo, chankambanyo, ku panggil yoja itu!" Kata Ga Eul Omma sambil membuka pagar untuk namjachingu anaknya, Jong Hyun hanya tersenyum lalu mendekati bunga - bunga yang sering ditata dan dirapikan Ga Eul omma. "Uri omma do joha, hajiman.." Jong Hyun berkata sambil menahan tangisnya, "oppa! Anyeong," kata Ga Eul sambil memeluk namjanya dari belakang, "yaaa~ hahaha" Jong Hyun berusaha ceria dihadapan yoja yang benar - benar ia cintai. "Oppa, ada air mata diujung matamu," kata Ga Eul saat Jong Hyun berbalik menghadapnya, "masa? Itu karena aku menguap!" Kata Jong Hyun sambil mengelus rambut yojanya lalu mereka pergi kesekolah. Ga Eul memeluk lengan Jong Hyun hangat meski hatinya tetap penasaran akan masalah namja chingunya.

~~~

"Jaqiyaaaa~" Tae Min memanggil Su Hyun dengan kencang, ia selalu seperti itu menunjukkan rasa sayang terhadap yojachingunya dengan ekpresif,

"ya~ kau sadar ini sekolah!" Seorang sonsaengnim menegur Tae Min akibat teriakannya yang kencang,

"mian sem," lalu ia berlari mendatangi yojanya.

"Bukankah dimarahi? Hihihih" Su Hyun menertawai Tae Min polos membuat Tae Min merangkulnya mesra,

"ya~ tak usah mesra seperti itu bisa tidak?" Onew datang dengan Shin Jae yang sibuk membaca bukunya,

"Su Hyun ah~ bukankah kelas kalian ada ujian hari ini?" Tanya Onew polos,

"OMO?! Jaqi oddokeeee," Su Hyun panik lalu memandang ke arah Tae Min bingung.

"Dasar pabo, bukannya belajar malah menelponku tadi malam." Kata Tae Min mengacak - acak rambut Su Hyun,

"makanya belajar," kata Onew sambil mendului Tae Min dan Su Hyun.

"Oppa~" Key menengok kebelakang saat yoja yang sangat ia kenal suaranya memanggilnya kencang,

"Min Ho ya~ Aaaa~ jaqiya," Key melambai kearah Min Ho lalu memberi kiss jarak jauh kepada Soo Jeong, *plak!

"Itu terlalu menjijikan," Hee Jin memukul kepala Key tiba - tiba,

"ya~ aku ini sunbaemu! Jinjja nappeun hoobae!" Kata Key kesal,

"Hee Jin ah~ ppali kka!" Kata Min Ho mengelus kepala Hee Jin lalu menggandeng yojanya dengan senyum lembutnya.

"Kau kenapa mengijinkan Soo Jeong berpacaran dengan si pabo Key itu?" Tanya Hee Jin sambil berjinjit merapikan rambut namjanya.

"Lalu kenapa Soo Jeong mengijinkanmu pacaran denganku?" Tanya Min Ho genit,

"huh~" Hee Jin berjalan mendului Min Ho yang tertawa kecil dibelakangnya,

"yaaaa~ yeppeo yoja, ue?" Min Ho menarik tangan Hee Jin lalu Hee Jin tersenyum kearahnya.

"Oppa jinjja~" kata Hee Jin kesal.

"Tesho, kau kekelas yah." Kata Min Ho lalu meninggalkan yojanya.

~~~

*prang! Su Hyun berdiri tegang didalam kamarnya, ia berusaha memutar knop pintu itu, tapi hatinya menjerit ketakutan. Appa dan Ommanya sekarang selalu seperti itu sejak kematian oppanya,

"itu bukan salah appa, omma.." Su Hyun bersender pada pintu dengan air mata dikedua ujung matanya,

"appa, itu juga bukan salah omma kalau ia menyalahkanmu.." Su Hyun terus berusaha menahan tangisnya. Ia harus tegar pikirnya, ia harus bisa menunjukkan pada oppanya yang kini sudah berada disurga bahwa ia bisa menjaga Appa dan Ommanya dan menjadi lebih dewasa, Su Hyun berjalan menuju meja belajarnya. Ia memandangi sebuah foto, foto yang menunjukkan senyum appanya, ommanya, dirinya dan juga oppanya. Ia memeluk foto itu, ia ingat itu adalah liburan terakhir keluarganya yang indah tapi berujung kepedihan, 5 tahun lalu saat ia masih duduk di kelas 6 sekolah dasar dan oppanya duduk di kelas 3 sekolah menengah pertama, air mata Su Hyun jatuh, ia tak kuasa menahan air mata itu.

"Oppa yang lemah jantung seharusnya tidak berjalan terlalu ketengah siang itu," suara Su Hyun melemah,

"udara hangat, air yang dingin, dan keindahan pantai telah membuatmu lupa akan lemah jantungmu kah oppa? Ketika ombak besar itu datang kau tak kuasa mempertahankan dirimu sendiri, bernapas sewaktu didalam air membuatmu kehilangan segalanya oppa," Su Hyun tertidur diatas meja belajarnya, ia tak sadar Tae Min menelponinya berkali - kali.

"Ue?" Tanya Jong Hyun yang menginap dirumah Tae Min,

"Su Hyun tidak menjawab panggilanku," kata Tae Min lemah, "sudah jam 10malam, mungkin ia lelah dan tertidur, Ga Eul juga sudah tidur," kata Jong Hyun menenangkan chingunya,

"tapi biasanya Su Hyun menelponku dan mengucapkan selamat malam." Kata Tae Min terus membantah kata - kata Jong Hyun.

"Mungkin tertidur begitu saja, sudah aku harus tidur," kata Jong Hyun lalu ia terlelap begitu saja meninggalkan Tae Min yang masih kebingungan. Tae Min merebahkan tubuhnya dalam kebingungannya, nada suara yang ia dengar kemarin malam, ia merasakan sebuah kejanggalan pada diri Su Hyun yang ceria, ia merasa Su Hyun mengalami masa - masa beratnya hingga selalu ceria,

"Jong ahh~" Tae Min memanggil Jong Hyun yang sudah setengah terlelap,

"hem," kata Jong Hyun asal,

"yaaaa~ ironaaa, dengarkan perkataanku," kata Tae Min kesal.

"Shirooyo!" Kata JongHyun lalu menarik selimut hingga kepalanya membuat Tae Min cemberut dan mencoba tidur juga.

~~~

"Su Hyun!" Shin Jae menutup kedua mata Su Hyun, yoja manis dengan lesung pipi itu hanya diam dan tak mengucapkan kata - kata apapun. Shin Jae hanya terdiam lalu duduk bangku didepan meja Su Hyun,

"ndo ue?" Tanya Shin Jae dengan bingung.

"Hem?" Su Hyun mengangkat kepalanya menatap Shin Jae lalu tersenyum,

"anni, hanya kurang tidur." Kata Su Hyun mencoba tersenyum ke arah chingunya itu.

"Ooo~ kukira kau bertengkar dengan Tae Min oppa," kata Shin Jae laluterseyum ceria lagi, Su Hyun hanya bisa terdiam lalu menggeleng ceria.

"Min Hooo Oppa!" Hee Jin berteriak memanggil Min Ho yang sedang berkumpul dengan chingunya.

"Ya~" Min Ho melambai ke arah yoja chingunya itu,

"sudah makan siang?" Tanya Hee Jin sembari duduk disamping Min Ho,

"sudah," kata Min Ho singkat,

"Tae Min ah~ ndo, sedang bertengkar dengan Su Hyun kah?" Tanya Hee Jin ragu - ragu,

"mwo? Bertengkar? Jinjja?" Key tampak terkejut mendengar pertanyaan Hee Jin, Tae Min membenarkan poninya, ia berpikir dengan tidak tenang.

"Anni, ue?" Tanya Tae Min, nada bicaranya menunjukkan kebimbangannya.

"Oo~ anni, kukira. Kalau begitu aku kekelas lagi yah, ada tugaaaaaas," kata Hee Jin manja menatap Min Ho.







"Heeeeeeem, mola!" Kata Shin Jae lalu terkekeh begitu saja,

"yaaa! Masa namja chingumu tampan atau tidak kau bahkan tidak tahu?" Kata Onew sambil menatap memelas kearah Shin Jae yang masih tertawa bahagia melihat namjanya kesal.

"Oh ya, oppa, tadi pagi Su Hyun sangat sedih dan pendiam. Apa Tae Min dan Su Hyun bertengkar?" Tanya Shin Jae mulai serius,

"mwo? Su Hyun pendiam? Kau tak salah? Aku rasa Tae Min dan Su Hyun tak bertengkar, mungkin masalah lain," kata Onew sambil berpikir bingung.


Jong Hyun berdiri diam memandang mading sekolahnya. Ga Eul berjalan menuju namjanya terlihat bingung menatap namjanya yang biasanya sangat berisik terdiam menatap mading sekolah. Ga Eul berdiri disamping Jong Hyun menatap apa yang juga ditatap Jong Hyun.

"Audisi Boy Band?" Kata Ga Eul lalu tersenyum,

"jaqi? Sejak kapan?" Tanya Jong Hyun bingung, "sejak hatimu memanggilku untuk mendukungmu mengikuti lomba ini." Kata Ga Eul lalu tersenyum menatap namjanya penuh harap.

"Omma takkan mengijinkan," kata Jong Hyun lalu berjalan meninggalkan mading itu. Ga Eul memeluk lengan Jong Hyun manja

"Oppa! Suaramu bagus! Dance Key keren, dan Min Ho, Tae Min, juga Onew semuanya pantas diberi 2 thumbs! Kenapa seperti ini! Waegure??" Tanya Ga Eul dengan nada manja bercampur kesal.

"Omma tak suka! Uri omma shiro," kata Jong Hyun dengan sedikit berteriak.

"Oppaaaaaa!" Ga Eul membentak balik Jong Hyun, ia kesal ia merasa sedih. Namja chingunya yang mempunyai kualitas suara baik, tampan, ramah, dan baik tiba - tiba berteriak dihadapannya. Tak pernah sebelumnya Jong Hyun melakukan hal itu sebelumnya. Ga Eul berlari kesal kearah ruang kelasnya, air matanya hampir jatuh, ia merasakan keinginan Jong Hyun yang begitu ingin menjadi seorang bintang yang bersinar, ingin menjadi seorang yang mampu membuat para penonton terkesima menatap dan mendengar suaranya juga aksi panggungnya. Soo Jeong tampak terkejut melihat kehadiran Ga Eul kedalam kelas. Ia sedang makan dengan Key dan Key menatap Ga Eul garang.

"Ue?" Tanya Key ketus.

"Ndo!!" Ga Eul berteriak keras menatap Key dalam - dalam,

"kalian ber5 harus mengikuti audisi Boy Band itu! Apapun yang terjadi kalian harus mengikuti audisi itu!" Ga Eul berteriak - teriak seperti orang gila tak tahu arah, tempat, dan waktu.

"Audisi? Audisi apa? Apa yang kau katakan?" Soo Jeong kebingungan mendengar Ga Eul,

"ya!" Key hanya berteriak menatap Ga Eul,

"hiks, aku ingin Jong Oppa bersinar seperti yang dia inginkan." Kata Ga Eul sambil menahan isakkannya yang kedua. Ia berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Jong!" Key berjalan menuju meja Jong Hyun kesal, namja dengan tubuh bertinggi 173cm itu tampak tak suka menyadari kehadiran Key,

"Ga Eul memohon padamu?" Tanya Jong Hyun ketus.

"Tentu saja! Ia bahkan menangis, sesadis apapun aku, aku tetap tak akan membuat yojaku menangis!" Kata Key kesal,

"kau tahu Soo Jeong jadi khawatir!" Kata Key kali ini dengan nada yang tidak bersahabat membuat emosi Jong Hyun naik. Jong Hyun mengebrak meja,
 
"urus saja Soo Jeong mu! Aku pusing!" Kata Jong Hyun sambil berjalan keluar kelas.

"Tolong suruh Soo Jeong hibur Ga Eul, kau dan yang lain juga tolong pastikan ia baik - baik saja." Kata Jong Hyun sambil menutup pintu kelasnya.

~~~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar