HYUNG DONG SCHOOL PART 1
“TIIN! TIIN! TIIN! TIIN! TIIN! TIIN! TIIN! TIIN!” suara klakson mobil yang tak sopan membuat seluruh siswa siswi Hyun Dong International School menengok kearah suara itu berasal, lalu ada 13 mobil mewah melesat masuk ke dalam sekolah mahal yag terletak di kawasan elite itu.
“katanya anak pemilik saham di Hyun Dong masuk ajaran tahun baru ini.” ucap seorang siswa angkatan 2 berbisik ketemannya.
“kau yakin?” Tanya temannya lagi, wanita itu hanya mengangkat bahu merasa penasaran dengan 26 wajah anak pemilik saham di Hyun Dong International School. Banyak yang mengatakan karena ke 13 pria anak dari para pemilik saham di Hyun Dong hanya tahu bermain saja di Amerika membuat appa mereka memaksa dan memutuskan mereka untuk pulang. Sedangkan ke13 wanitanya anak angkatan 1 tahun ini, mereka menghabiskan masa kecil dan remaja di Jepang karena orang tua mereka merasa lebih baik mereka hidup benar - benar dibawah asuhan sekolah wanita terbaik dijepang, meski ternyata itu tak membuat mereka hidup normal. Ke13 wanita itu malah terbiasa mengatur dan meminta ini itu juga memberontak dengan cara yang menyeramkan.
***HEADMASTER ROOM***
“Mereka sudah sampai?” Tanya Mr. Park selaku kepala sekolah kepada asistennya Ms. Lee.
“hanya 13 orang saja, tetapi semuanya wanita.” kata Ms. Lee sambil membenarkan blushnya. Mr. Lee lalu berjalan menuju jendela besar yang ada di ruangannya untuk melihat situasi di luar.
***END OF HEADMASTER ROOM***
“Agashi, hari ini kau harus bersikap baik.” kata asisten Song Han Ri sambil berjaan kearah nona besar nan angkuh itu,
“oh, kau yakin aku harus melakukan hal yang tak kusukai Ms. Kim?” kata Han Ri sambil melenggang dengan gayanya yang sombong,
“Han Ri! Apa Ms. Kim harus mengikuti kita seharian ini?” Tae Sung mengambil tasnya dari dalam mobil dan berjalan dengan percaya dirinya kearah Han Ri,
“Kurasa itu tak perlu bukan Ms. Kim?” suara Lee Min membuat Ms. Kim mundur dari tempatnya,
“aku akan menunggu agashi diruang kepala sekolah,” kata Ms. Kim lalu membungkukan badannya kearah 13 wanita yang memandangnya tajam. Eun Hyi membenarkan dasinya dan merangkul Han Ri sambil berkata,
“aku harap semuanya sopan dan tahu aturan,”. Baru saja mereka melangkah masuk kedalam ruangan semua orang menatap mereka terkejut.
“Ruangan ini bau dan jorok!” kata Yoo Hae kesal,
“aku benci vas bunga disudut ruangan itu! membuatku seperti kembali ke zaman perang!” kata Yin Jae sambil menunjuk vas bunga yang berharga selangit.
“mantel bulu, sepatu high heels, parfum keluaran terbaru, make up yang melekat indah seperti putri, dan gaya kalian yang sok. Kalian siapa? Kalian pikir kalian yang berhak mengatur sekolah ini?” seseorang yoja yang juga bergaya bag putri menghampiri mereka dengan tatapan sengit.
“YA!” bentak Hun Ki kesal,
“changkamban Hun Ki!” suara Han Ri membuat wanita itu memandang mereka sekali lagi dari atas hingga ujung kaki,
“kau ingin mati?” Tanya Eun Hyi sambil berjalan mengelilingi wanita itu,
“kita ,masih harus mengecek yang lain, lupakan wanita itu,” Na Hyun kesal lalu menarik Eun Hyi meninggalkan wanita asing itu.
~~~
“Aku masih bingung kenapa uri appa menyuruh kita pulang ke Korea!” kata Ki Bum kesal sambil membuka pintu mobilnya,
“mereka bilang kita sudah harus mulai mempelajari perusahaan masing – masing.” kata Sung Min dengan nada berat tak rela masa mudanya harus habis karena mempelajari masalah perusahaan. Mereka mematikan telepon dan melesat kesekolahnya dengan kecepatan tinggi.
~~~
“Apa kubilang, seharusnya kita menolak untuk masuk sekolah ini, rasanya aku muak!” kata Ye Sung saat keluar dari mobilnya, dengan gayanya ia melepaskan kacamata hitam yang melekat di wajahnya, menutupi kedua matanya yang tampak manis.
“kau, diamlah. aku bosan dengar semua ocehan kalian. Sudah tak berguna jika kau mengomel dan marah sekarang,” kata Kang In sambil berjalan seenaknya. Perasaannya seperti biasa kesal jika mengingat semuanya yang sudah terjadi.
“aku tak mau meneruskan perusahaan appaku!” kata Si Won tegas,
“diamlah, bagaimanapun kau anak pria satu – satunya,” kata Lee Teuk sok bijak.Ia menepuk bahu Si Won lembut lalu mengajak namja itu masuk ke dalam gedung sekolah mewah itu.
***HEADMASTER ROOM***
“mereka datang semua?” Tanya Mr. Park pada Ms. Kim dengan nada serius,
“tentu. aku mohon kau menjaga sikap dengan ke13 agashi itu karena mereka sangat seenaknya. Dan mereka sangat kasar jika sudah memberontak, kuharap kalian benar - benar bisa menjaga ke13 agashi itu” kata Ms. Kim mulai khawatir.
“kau tenang saja, guru – guru disini sudah terbiasa dengan tingkah pola anak seperti mereka,” kata Mr. Park percaya diri.
"Ku harap itu berlaku bagi mereka," kata Ms. Kim berharap pada kata - kata Mr. Park.
***END OF HEADMASTER ROOM***
“Sekolah ini tak seburuk yang ku kira,” kata Hae Rin tersenyum,
“kau yakin?” Tanya Hoo Eul memandangi halaman sekolah dengan tatapan yang sangat dingin.
“meja ini sepertinya pernah ku lihat designnya,” kaya Han Ri sambil memandang HPnya.
“pasti didesign oleh salah satu perusahaan kita.” kata Yoo Hae cuek,
“aku benci lemari busuk ini!” suara Eun Hyi mengundang tatapan aneh dari anak – anak lain.
“kalian kelas berapa?” suara bass seorang namja membuat 13 yoja itu yang mondar mandir mengeluh sana sini terdiam.
“Kau? Tak tahu siapa kami!?” Yin Jae membentak namja itu tanpa babibu,
“kau yang siapa?” Tanya Eun Hyi tenang,
“Peter Ho,” kata namja itu sambil mengulurkan tangannya sambil tersenyum,
“kau sunbae kami?” Tanya Lee Min santai sambil mengamati penampilan Peter,
“Aku angkatan 2 dan kalian?”
“ANGKATAN 1!” kata Tae Sung membuat Peter terkejut tapi tersenyum,
“kalian tak ingin ke aula untuk upacara?” Tanya Peter lagi dengan senyum menawannya,
“kau ini siapa? kalau kami tidak mau kau juga tak bisa memaksa bukan?” Tanya Hun Ki dengan tatapan kesalnya lalu mereka semua melewati Peter begitu saja tanpa peduli sorakan murid lain.
~~~
“kau dengar suara berisik itu?” Tanya Eun Hyuk polos kearah Ryeo Wook yang sibuk mengaca sambil berjalan,
“aku tak peduli!” bantak Ryeo Wook kesal sambil terus menyesali mukanya yang kini memiliki kantung mata,
“tak mau coba cari tahu?” Tanya Kyu Hyun pada Shin Dong yang lebih banyak diam setelah mereka meninggalkan Amerika,
“sudahlah Kyu, aku benci sekolah ini. Apapun yang terjadi aku tak peduli.” kata Hee Chul sambil berjalan menuju ruangan kepala sekolah.
~~~
“Untuk apa kita kesini?” Tanya Han Geng pada Hee Chul saat ke13nya sampai didepan ruang kepala sekolah yang cukup tampak mewah dipikiran mereka.
“Mau lihat apa yang mereka lakukan?” Tanya Dong Hae sambil membuka pintu itu tanpa permisi.
“Wah! ruangan ini pasti mahal,” kata Kang In sambil berjalan menuju meja kerja kepala sekolah lalu duduk seenaknya.
“Kelakuan macam apa itu!” bentak Mr. Park kearah Kang In yang hanya tersenyum lalu menyalakan computer milik Mr. park begitu saja.
“Ms. Kim bukan?” Tanya Si Won terkejut memandang Ms. Kim.
“Anyonghaseyo turyonim~” kata Ms. Kim sambil memberi hormat pada Si Won,
“kau mengenal ajhuma ini?” Tanya Han Geng pada Si Won yang juga memberi hormat pada Ms. Kim,
“Tentu saja,” kata Si Won lalu duduk sambil merebahkan tubuhnya di samping Ms. Kim,
“YA! kalian seharusnya ke aula, mengapa diam dan bermain disini!” kata Mr. Park mencoba mengusir anak – anak itu dengan kesal.
“Ms. Kim!” teriak Han Ri kesal mereka diusik oleh namja yang bernama Peter Ho.Ia berjalan memasuki ruangan Mr. Park seenaknya membuat suasana semakin kacau.
“Kalian, kenapa kesini?” Tanya Mr. Park terkejut dengan berkumpulnya 26 siswa siswi anak pemegang saham di Hyun Dong.
“siapa namja yang bernama Peter Ho?” Tanya Hae Rin sambil menatap Mr. Park dan sekretarisnya Ms. Lee dengan tatapan tajam.
“Apa yang salah dengan Peter Ho Sunbae?” Tanya Eun Hyi tenang dan lembut tak seperti biasanya, Lee Min menatap Eun Hyi tak percaya chingunya memanggil namja asing itu sunbae.
“Kau tak apa?” tangan Hae Rin mencoba menyentuh kening Eun Hyi .
“Yoja itu Han Ri Ms. Kim?” Tanya Si Won sambil menunjuk Han Ri yang berdiri dengan tatapan angkuhnya.
“Ne~ turyonim.” kata Ms. Kim dengan anggukan pastinya.
“Kalian siapa? Seharusnya tak boleh masuk ruang kelas kami. Betul tidak?” kata – kata Kang In membuat Mr. Park tak bisa menahan amarahnya lagi.
“KALIAN SEMUA SEHARUSNYA KE AULA UNTUk UPACARA PENERIMAAN SISWA BARU!” suaranya begitu kencang membuat Ms. Kim terkejut.
“ASH! Kau ini tak tahu aturan kah ajhusi?” Sung Min membentak balik Mr. Park,
“YA! Sung Min ah, dia itu kepala sekolah babo!" Kata Lee Teuk memberi tahu Sung Min.
***Han Ri's House***
"Oh~" ucapan Tae Sung membuat Hyu Sun memandang kedalam rumah Han Ri.
"Apa - apaan itu?!" Pekik Yoo Hae tak terima,
"kenapa asisten kita semuanya berkumpul dirumahmu Han Ri?" Tanya Yin Jae penasaran.
"Ini pasti ulah Mr. Park." Kata Han Ri sambil berjalan masuk kedalam tanpa peduli asisten yang ada.
"Omma?!" Hun Ki terkejut melihat ommanya ada didalam rumah,
"ajhuma?" Tanya Han Ri tetap dingin.
"Ajhuma ada apa?" Tanya Eun Hyi bingung Hun Ki omma tiba - tiba ada di Korea.
"Hun Ki yah," kata - katanya terputus lalu tersenyum memandang ke 12 yoja lainnya.
"Kalian harus hidup diluar untuk membuat kalian lebih dewasa." Kata - kata Hun Ki omma membuat semuanya saling berpandangan terkejut.
"Ajhumaa! Apa yang kau katakan?!" Pekin Na Hyun terkejut,
"Ms. Kim?" Tanya Han Ri sambil menatap Ms. Kim yang hanya bisa menunduk.
"Mr. Park yang memberitahukan omma kelakuan kami hari ini?" Tanya Hun Ki mulai kesal,
"ooo~ anniyeyo Hun Ki yah.." Kata Hun Ki omma mulai bingung ketika Hun Ki mulai mengambek.
"Han Ri!" Teriak seorang namja dari belakang. "
Jong Hyun Oppa?" Pekik Han Ri tak biasa,
"kau sudah pulang dari Prancis?" Tanya Lee Min pada Jong Hyun yang datang dengan 2 plastik besar ditangannya.
"Pasti oleh - oleh untuk kami!" Kata Yi Min dengan senyum mengembangnya, "semuanya pasti untukku." Kata Han Ri sambil berlari merangkul lengan Jong Hyun.
Kalian harus cepat berberes dan malam ini kami akan antar kalian ke tempat kalian untuk belajar hidup mandiri." Kata Mr. Hong kepala rumah Yoo Hae, "cih!" Kata Yoo Hae.
"Jadi kalian mengusir kami?! Kami kan anak appa dan omma kami, kenapa harus keluar dari rumah segala?!" Eun Hyi kesal mendengar ucapan para pengurus rumah dan asisten mereka.
"Yaaaa~ keputusannya sudah dibuat. Orang tua kalian semua sudah setuju. Segera pulang dan siap - siap!" Kata Hun Ki omma membuat semuanya menatap garang satu sama lain.
~~~
***APARTEMENT***
"Jadi ini apartement yang harus kita tempati?" Kata Han Ri dengan terus mengamati ruang tamu dari apartement itu.
"Appaku yang mempunyai apartement ini. Bukankah itu memudahkanmu untuk meminta bantuan?" Tanya Jong Hyun masih dengan senyumnya yang mengembang.
"CIH!" Kata Eun Hyi masih dengan nada protes yang menjengkelkan.
"Kalian selalu seperti ini, tak pernah dewasa." Kata Jong Hyun dengan memperhatikan kelakuan 13 agashi itu.
"Chosunghamnida, agashi - agashi kah yang meminta 13 truk itu datang kesini?" Tanya seorang security kearah 13 agashi itu lalu setelah ia selesai menyelesaikan kalimatnya Tae Sung berkata dengan sombongnya
"Kau tak suka? Kalau iya kenapa? Apa kau tak tahu siapa anak dari pemilik apartement ini?" pekik Tae Sung galak.
"Tae Sung! Biar aku yang urus," kata Jong Hyun dengan tatapan memelasnya.
"Oppa, tak usah urus masalah kecil seperti ini. Itu memang barang - barang kami, naikkan keruangan kami masing - masing sudah bisa." Kata Han Ri sambil membenarkan posisi duduknya.
"Arasho agashi." Kata security itu lagi sambil membungkukkan badan lalu berlalu.
***END OF APARTEMENT***
~~~
"Agashi, semuanya sudah dinaikkan." Terang Ms. Kim sambil memandang satu persatu agashinya.
"Jangan hanya dinaikkan. Apa sudah dirapihkan?" Tanya Lee Min,
"sudah agashi." Kata Ms. Kim,
"kau tak menjaga Han Ri, Ms. Kim?" Tanya Jong Hyun bingung.
"Anni. Mereka harus bisa hidup mandiri. Begitu pesan tuan dan nyonya."
"Mwo? Lalu siapa yang akan mengurus sarapan, baju sekolah, dan barang - barang ku Ms. Kim?" Tanya Han Ri shock,
"kalau begitu kami juga harus segalanya sendiri?" Tanya Yi Min memandang Ms. Kim memelas berharap sesuatu yang baik dikatakan oleh Ms. Kim.
"Chosunghamnida, saya harus kembali." Katanya tenang lalu berjalan meninggalkan 14 orang itu yang masih saja shock akan jawaban Ms. Kim.
"Kalian? Bukankah adik - adik kelasku?" Suara bass yang tiba - tiba membuat Eun Hyi menengok kearah belakang mereka semua,
"Peter Ho Sunbae?" Pekik Eun Hyi terkejut,
"dia Sunbaemu?" Tanya Jong Hyun pada Han Ri yang masih menekuk wajahnya karena kesal.
"Tentu, ia angkatan 2," kata Han Ri ketus,
"ooh~" kata Jong Hyun singkat.
"Kalian semua tinggal disini?" Tanya Peter dengan tatapan aneh.
"Ini semua karena appa dan omma! Mereka kejam!" Kata Hun Ki seperti ingin menangis.
"Sudahlah! Selama kartu kredit ada ditangan kita kenapa kita harus repot?" Na Hyun dengan senyuman mautnya mengatakan hal itu.
"Lagi pula kita membawa mobil. Kemanapun pasti bisa!" Kata Hyu Sun sambil mencoba bersemangat.
~~~
"Ue?" Tanya Lee Min kesal pagi - pagi HPnya sudah berdering,
"Lee Mih ah, kita harus pakai baju apa ke sekolah?" Tanya Tae Sung dengan nada bingung yang memprihatinkan.
"Mola!" Kata Lee Min lalu mematikan teleponnya dan mencoba untuk tidur kembali.
"Pagi ini kita harus makan dimana?" Tanya Hyu Sun pada Na Hyun yang baru masuk kedalam apartementnya dengan lemas.
"Makan diluar saja bagaimana?" Na Hyun malah balik bertanya kepada Hyu Sun,
"Kalian sudah siap?" Suara Han Ri membuat Hyu Sun semakin merasa lapar,
"aku belum, Hyu Sun do!" Kata Na Hyun dengan polosnya,
"YA!" Suara Tae Sung bergema hingga dalam ruangan Hyu Sun,
"Cih! Kau pasti lupa menutup pintu." Kata Hyu Sun masih dengan menahan rasa laparnya.
"Ue Tae Sung ah?" Eun Hyi baru saja keluar kamarnya ketika suara Tae Sung berkumandang.
"Ms. Jang sangat menyebalkan!" Kata Tae Sung penuh emosi.
"Jangan bilang kau menelpon hanya untuk menanyakan seragam!?" Suara Lee Min seperti orang yang tercekik karena kesal.
"Ash! Ingin ku pecat Ms. Jang itu!" Pekik Tae Sung,
"kalau begitu mereka benar - benar ingin menyiksa kita." Kata Hoo Eul yang sedari tadi hanya berdiri diam lalu kembali masuk keruangannya.
"Kalau Hoo Eul sudah berkata seperti itu artinya kita harus melakukan kembali kebiasaan kita. Ayo bersiap! Hari ini mereka akan merasakan pembalasan!!" Kata Yoo Hae sambil masuk kembali keruangannya. Semuanya masuk ke apartementnya masing - masing lalu dengan penuh percaya diri mereka bersiap kesekolah.
~~~
"Kau tak mau sekolah hari ini turyonim?" Pengurus Chang terkejut mendengar perkataan Ryeo Wook.
"Ye~" katanya dengan nada santai lalu beranjak dari meja makan kembali kedalam kamarnya.
~~~
"Turyonim~" Mr. Lee mencoba untuk membangunkan Sung Min sekeras tenaganya.
"Kha!" Teriak Sung Min masih dengan setengah tidur,
"kalian semakin memberontak membuat tuan dan nyonya semakin kesal," kata Mr. Lee sebenarnya masuk kedalam hati Sung Min membuatnya berpikir keras apa yang seharusnya dia lakukan untuk memiliki hidup yang lebih baik.
~~~
"Aduh bagaimana ini. Tuan muda sedang berlatih boxing, kita mana mungkin memaksanya berhenti lalu pergi kesekolah." Kata seorang pelayan kepada pelayan yang satunya.
"Ki Bum!" Suara merdu itu membuat Ki Bum berhenti menonjoki samsaknya,
"untuk apa kesini?" Tanya Ki Bum dengan nada yang penuh amarah,
"cih! Kau mau menggunakan seragam itu untuk ke2 kalinya?" Tanya Ki Bum lalu kembali menonjoki samsaknya lagi,
"kau tahu, aku merasa hidup kita setelah kembali ke Korea semakin buruk. Semuanya serba diatur. Jika ingin semua kebebasan itu kembali sebaiknya lakukan apa yang mereka mau. Hanya berpura - pura saja." Ye Sung mencoba untuk tersenyum picik kearah Ki Bum membuat Ki Bum ingin menonjok namja yang penuh akan teka teki itu.
~~~
"Yin Jae?" Tanya Ji Geun dengan tatapan tak percaya keputusan Yin Jae menggunakan baju itu kesekolah.
"Ayo kita pergi!" Kata Eun Hyi masih dengan rasa kesal yang menyelimuti dirinya.
"Jika mereka bisa seenaknya kenapa kita tak bisa," suara Yoo Hae mendapatkan anggukan berarti dari chingunya.
~~~
"Sebenarnya dimana ruang kelas kita?" Hae Rin melewati satu demi satu ruang kelas yang ada dengan bingung.
"Kenapa kita tak mendatangi Mr. Park!" Suara Han Ri disambut tepukan tangan Hoo Eul dengan senyum mengembang penuh kepicikan.
~~~
***HEADMASTER ROOM***
"Sebenarnya dimana ruang kelas kami?" Yi Min berkata sambil berkacak pinggang menatap Mr. Park yang sedang disibukkan dengan komputernya.
"Kalian?" Suara namja kali ini membuat Han Ri berbalik arah menatap Jong Hyun dengan seragam sekolah menjadi lebih manis.
"Oppa?" Suara Han Ri seperti tercekat tak bisa keluar.
"Kalian tak menggunakan seragam?" Pertanyaan Jong Hyun membuat Mr. Park menatap ganas ke arah 13 yoja itu seketika.
"KALIAN!!!" Suara Mr. Park membuat semua yoja yang menatap Jong Hyun bingung menengok kearah Mr. Park dengan tatapan tak kalah ganas.
"Kenapa menatap kami seperti itu? Tidak suka?" Suara Hyu Sun membuat Mr. Park semakin menatap mereka dengan keganasan. ~kkrruuyyuukk~
"suara apa itu?" Jong Hyun berkata sambil menahan tawanya.
"Mr. Park, biarkan mereka makan saja dulu." Kata Jong Hyun sambil masuk keruangan itu.
"Oh~ Kim Jong Hyun turyonim. Ternyata kau sudah pulang." Kata Mr. Park tersenyum kearah Jong Hyun.
"Seharusnya kau memanggil mereka agashi bukan?" Pertanyaan Jong Hyun membuat Mr. Park menatap 13 yoja yang masih berdiri angkuh itu dengan tatapan bingung lalu menyuruh mereka duduk dan membelikan makanan untuk mereka.
***END OF HEADMASTER ROOM***
~~~
"Wah! Mobil warna pink!" Mata Sung Min seketika terbuka lebar.
"Padahal aku sudah susah payah membangunkannya! Sekarang ia sadar sendirinya." Kata Shin Dong kesal.
"Bukankah ia tidur selama di mobilmu, Shin Dong?" Lee Teuk bertanya dengan babonya.
"Hem~" kata Shin Dong pasrah.
"Mobil itu punya siapa?" Tanya Ki Bum dengan tampang ketusnya.
"Aku tahu pasti milik yoja - yoja kemarin. Mereka juga mempunyai sikap pemberontak." Kata Eun Hyuk dengan tampang polosnya.
"Kita punya mainan baru." Si Won melewati chingunya dengan gaya bossynya.
"Wah! Dia itu bisa jadi penerus terhebat yang terbaik!" Kata Ryeo Wook yang akhirnya terpaksa ke sekolah karena appa dan ommanya menelpon memaksa Ryeo Wook untuk kesekolah.
"Hyung?" Kang In menengok kebelakang lalu tersenyum.
"Peter! Kau sekolah disini?" Kang In berjalan menghampiri Peter lalu memeluk namja itu penuh kehangatan.
"Sudah lama tak bertemu Hyung. Kukira kau akan selamanya menetap di Amerika." Kata - kata Peter membuat senyum Kang In hilang seketika.
"Ah~ lupakan masalah bagaimana aku harus pulang ke Korea. Bagaimana kau masuk sekolah ini? Bukankah menurutmu dulu sekolah ini selalu mengandalkan kekayaan?" Kang In bertanya mengalihkan pertanyaan.
"Appa memaksaku untuk masuk sekolah ini karena kegengsiannya kepada teman - teman bisnisnya. Tidak memikirkan anak sendiri." Kata Peter lemah.
"Ya! Ayo masuk!" Kyu Hyun memanggil Kang In dan Peter.
~~~
***TEACHER'S ROOM***
"Kalian siapa? Kenapa masuk ruangan guru seenaknya?" Seorang guru terkejut menatap ke13 namja dengan tatapan ganas masuk dan mengacak - acak ruang guru.
"Kami hanya meminta daftar siswa disini. Bisa cepat berikan kepada kami?!" Suara Dong Hae menarik perhatian dari siswa siswi lainnya.
"Kalian lihat apa? Pergi! Pergi!" Eun Hyuk mengusir mereka dan menutup pintu dengan gayanya.
"Ruangan ini penuh dengan orang tuli kah?"
"Bukannya tuli. Hanya ingin mengetes seberapa beraninya tuan muda melakukan hal seenaknya." Si Won terkejut ketika suara Mr. Jung bergema diruangan itu.
"Ajhusi?" Ryeo Wook berteriak secara tiba - tiba melihat Mr. Jung.
"Ndo oddoke?" Kang In tiba - tiba mengatakan kalimat itu,
"Kau lagi! Tak puas melihat kami harus meninggalkan amerika dan pindah kesini lagi!" Ye Sung membentak Mr. Jung dengan sangat kasar.
"Kalian tetap saja tak berubah. Selalu merasa menjadi yang paling benar." Mr. Jung mengatakan hal itu tanpa rasa takut.
"Kenapa bisa ada di Korea? Bukankah seharusnya ada di Amerika?" Suara Si Won tegas bertanya hal seperti itu.
"Si Won!" Ki Bum coba memanggil Si Won sebelum amarah Si Won lebih meledak,
"Kau selalu membuat hidup kami susah. Kau sadar tidak bahwa selama ini hidupmu hanya mempermainkan hidup kami." Lee Teuk membuat suasana semakin panas.
"STOOOP!!!" Sung Min berteriak dengan kencang.
"UE?" Shin Dong bingung melihat tampang panik Sung Min,
"Kyu.. Kyu Hyun tadi memegang dadanya lalu sekarang ia pingsan! Cepat panggil ambulance!" Kata Sung Min sambil terus memapah Kyu Hyun.
***END OF TEACHER'S ROOM***
~~~
"Kenapa ruang guru sangat berisik." Mr. Park keluar ruangannya lalu berjalan menghampiri ruang guru.
"Ada apa Kang In Hyung?" Peter berjalan mengiringi Kang In tak tahu menahu tentang kejadian di ruang guru karena ia harus kekelas.
"Penyakit Kyu kambuh." Kata Kang In sambil berjalan cepat mencoba menelpon orang rumah sakit.
"Seheboh itukah?" Lee Min baru saja mau masuk keruangan Mr. Park ketika suara namja yang ia rindukan memanggilnya.
"Mianhe hyung." Kata Onew mencoba melewati Ye Sung yang masih menatapnya kesal.
"Melewati Hyung mu seperti itu?" Suara kesal Ye Sung membuat Onew kembali berbalik dan memeluk Ye Sung lalu menyuruh Ye Sung cepat menyusul chingunya yang lain.
"Oppa~" kata Lee Min tersenyum melambai ke namja yang berdiri tak jauh dihadapannya.
"Jong Hyun? Kau sudah pulang dari Prancis? Kalian kenapa tak menggunakan seragam?" Onew tampak shock melihat Jong Hyun dan 13 yoja itu.
"Hah, kau! Sudah lama, kemana saja?" Eun Hyi tersenyum menatap Onew.
"Sekarang Lee Min bisa mengemudi sendiri." Kata Yin Jae menambahkan.
"Terakhir saat aku ke Jepang kalian semua masih belum seperti ini." Kata Onew tersenyum.
"Oppa! Orang - orang tadi siapa?" Kata Lee Min bingung. "Namja tadi? 13 namja tadi?" Tanya Onew bingung siapa yang Lee Min bicarakan.
"Nee~" kata Lee Min mencoba sabar.
"Mereka kan sama seperti kalian. Appa dan ommanya pemilik saham di sini." Kata Onew mencoba menjelaskan.
"Oooo~ lalu tadi kenapa?" Yoo Hae bertanya dengan bingungnya.
"Aku tahu pasti terjadi masalah!" Kata Tae Sung bersemangat.
"Kalau tak ada masalah tak mungkin hingga seheboh itu!" Jong Hyun menjawab dengan polos perkataan Tae Sung,
"sudah lah. Biarkan. Kalian kapan pulang dari Jepang?" Onew bertanya dengan santai lalu masuk kedalam ruang Mr. Park,
"baru saja. Kau tahu kami dipaksa masuk sekolah ini! Padahal banyak loh sekolah bagus di Jepang." Kata Yi Min masih kesal mengingat appa dan ommanya sampai mendatangi mereka semua di Jepang hanya untuk memaksa masuk Hyun Dong international School.
"Kalian memangnya tak tahu seberapa Hyun Dong International School sekarang begitu diminati di Korea?" Suara Onew meninggi seketika.
"Kalian bahkan tak tahu seberapa hebatnya Hyun Dong International school?"
"Aku sepertinya...." Hun Ki seperti mengenali suara ini, "Hun Ki!" Han Ri menengok kebelakang dan menemukan sosok Lee Min Hoo yang selama ini Hun Ki rindukan.
~~~
"HAHAHAHAHAHAHA" Saat tawa Kyu Hyun meledak dengan kencang Shin Dong buru - buru melaju dengan kencang disusul 11 mobil lainnya,
"Hyung - hyung itu bahkan belum masuk kelas sama sekali bukan?" Suara namja dari angkatan 1 membuat Mr. Jung menatap sangar ke arah mereka dan berjalan dengan Mr. Park menuju ruang kepala sekolah.
~~~
"Benarkah seperti itu? Aku bahkan baru tahu," suara Jong Hyun terdengar hingga luar ruangan Mr. Park dengan nada bicaranya yang heboh.
"Ya~ itu memang benar." Kata Min Hoo dengan percaya diri bangga akan sekolahnya,
"jinjja?!" Suara Hun Ki melengking tak percaya,
"kalian kenapa tak kekelas?" Suara Mr. Park membuat 16 orang itu bangkit dan segera ingin berlalu.
"Anyonghaeseyo Han Ri Agashi." Mr. Jung membungkukkan badannya saat Han Ri mau melewati Mr. Jung.
''Ajhusi? Oddoke?" Han Ri menatap Mr. Jung dengan bingung.
"Wonnie turyonim bersekolah disini." Katanya lagi membuat Han Ri yang sudah ingin melangkah pasti pergi meninggalkan Mr. Jung terdiam sesaat,
"aku tak perduli." Kata Han Ri mantap lalu pergi begitu saja.
"Ms. Lee yang akan menunjukkan ruang kelas kalian!" Suara Mr. Park sama sekali tak digubris oleh 13 yoja itu
~~~
"Jeongmal chosunghamnida Mr. Park, turyonim sudah mengacau disekolah ini, padahal baru 2 hari ia berada disini." Mr. Jung meminta maaf atas kelakuan tuan mudanya.
"Gwenchana, anak - anak memang seperti itu. Apa lagi disekolah ini kebanyakan dan mungkin hampir semuanya berasal dari keluarga berada." Kata Mr. Park.
~~~
***Song Han Ri's Apartement***
"Aku benar - benar bingung, dikelas tadi kita sungguh diperhatikan" kata Yin Jae sambil terus mengerjakan tugas.
"Kau bisa tidak sih jangan mengerjakan tugas disini!" Kata Yoo Hae membenarkan rambutnya.
"Ada apa dengan Han Ri?" Lee Min bertanya pada Ji Geun yang asyik membolak - balik majalah.
"Mola, sejak bertemu dengan ajhusi di ruangan Mr. Park ia jadi murung." Kata Ji Geun tak begitu memperhatikan raut muka Lee Min,
"aku masih penasaran dengan 13 orang namja tadi," Tae Sung mondar mandir sambil memainkan rambutnya,
"kau tak bisa diamkah?" Tanya Na Hyun kesal melihat chingunya yang seperti orang babo.
"Han Ri! Ottika?" Hoo Eul berteriak memanggil Han Ri ketika yoja itu keluar begitu saja.
"Lihat Han Ri jadi bertingkah aneh." Kata Hyu Sun sangking bingungnya apa yang terjadi dengan Han Ri,
"sudah ku bilang, Han Ri kalau marah atau sedih kan tingkahnya aneh." Kata Yi Min yang masih saja asyik bermain dengan Laptopnya.
"Eun Hyi kemana?" Tanya Yoo Hae yang tiba - tiba saja sadar chingunya yang satu itu menghilang.
"Ia kan sedang bersama namja yang namanya Peter Ha~yah namanya. Aku lupa~" kata Tae Sung dengan polosnya.
"Hahaha, kau kira namanya tertawa Ha? Marganya itu Ho bukan Ha, kau ini." Kata Hoo Eul dengan terus tertawa terbahak - bahak.
"Ah~ kau ini. Dia seperti bukan orang korea dengan nama seperti itu." Kata Tae Sung dengan muka kesalnya.
"Sepertinya ia memang bukan orang korea asli, mungkin orang China." Kata Hae Rin sambil memoles kuku indahnya.
***End of Song Han Ri's Apartement***
~~~
***Kyu Hyun's House***
"Bagaimana kau bisa tiba - tiba teringat penyakitmu?" Si Won bertanya sambil menengak minumannya,
"pasti karena ia picik!" Ye Sung merangkul Kyu Hyun dengan mesranya.
"Kau tahu Kyu, ku kira semua itu benar! Jangan membuatku khawatir~" Ryeo Wook datang dengan muka maskernya.
"Kau ini! Sedang apa?!" Lee Teuk Shock melihat Ryeo Wook dengan muka hijau menyeramkan,
"sudah, sudah. Ia hanya menggunakan masker e-teuk Hyung." Kata Sung Min menenangkan.
"Dasar babo! Ryeo Wook babo, Lee Teuk do babo!" Kata Kang In lalu ia tertawa keras.
"Turyonim, Mr. Jung datang." Mr. Hwang datang dengan Mr. Jung dibelakangnya.
"Ajhusi, ajhusi, tak pernah puaskah merusak mood kami?" Ki Bum jelas - jelas menantang Mr. Jung dengan gaya bicaranya.
"Kau keluarlah Mr. Hwang." Kata Kyu Hyun dengan tegas lalu berjalan menutup pintu dan semua jendela juga lampu - lampunya.
"Kau ini mau berbuat apa?!" Kata Mr. Jung semakin kesal.
"Ini adalah gambaran hidup kami. Gelap dan hanya ada kegelapan karena dirimu!" Kata Kyu Hyun dengan berteriak keras.
"Ajhusi, seharusnya setelah kami kembali dari amerika kau berhenti mengusik hidup kami bukan? Belumkah kau puas melihat kami seperti ini?" Ryeo Wook berbicara dengan nada dan suara yang aneh karena wajahnya masih saja dibalut masker.
"Kau ini,...."
"Aku Juga tak mau mempelajari perusahaan untuk saat ini. Tapi aku berjanji suatu saat tetap akan menjadi penerus." Sung Min membuat Mr. Jung kehilangan kata - katanya.
"Aku tahu, appa dan omma ingin yang terbaik untuk kami. Tapi saat ini kami tetap kami seorang namja yang masih membutuhkan masa - masa bahagia." Eun Hyuk berbicara dengan mata merahnya membuat Shin Dong memeluk Eun Hyuk hangat.
"Kau sebaiknya pergi Mr. Jung!" Si Won kembali mengeluarkan suara bassnya.
"Kami lelah hari ini." Kata Dong Hae lemah.
***Peter Ho’s Apartement***
“Ternyata sunbae juga tinggal sendiri.” Kata Eun Hyi setelah mendengar cerita tentang kehidupan Peter.
“Begitulah. Orang tuaku terkadang tak peduli tentang apa yang kulakukan.” kata Peter dengan raut muka melemah.
“oh~ mianhe sunbae. Tapi setidaknya kau lebih senang dibanding aku dan ke12 chinguku. kami dipaksa pindah kembali ke Korea dari jepang dan terjerumus ke Hyun Dong, hahaha” tawa Eun Hyi terasa hambar tanpa rasa bahagia.
“Tapi ada satu orang yang dulu selalu membuatku tersenyum. Ia seorang namja yang menurutku paling tegar.” kata Peter dengan senyum mengembangnya,
“coba kulihat fotonya,” kata Eun Hyi penasaran dengan namja yang diceritakan Peter.
“Oh~ namja ini.” kata Eun Hyi singkat sambil terus memandang foto album Peter dengan namja itu.
“Ia siapa Sunbae?” Tanya Eun Hyi lagi rasa penasaran tiba – tiba mendatangi hatinya.
“Ia anak teman bisnis appaku, ia orang Korea asli sedngkan aku hanya orang Taiwan yang terdampar disini.” Perkataan Peter membuat Eun Hyi tersenyum sebentar,
“siapa namanya?” tiba – tiba saja pertanyaan itu keluar dan membuat Peter menatap dalam – dalam merasa bingung kenapa tiba – tiba Eun Hyi bertanya seperti itu.
“Namanya Kim KANG IN,” suara Peter seperti bergema saat ia mengucapkan nama Kang In dihadapan Eun Hyi.
-------
“Eunyiiiiiii~ handueeeee”
“ue oppa?”
“aaaaaaaa~”
“handueeeeeee, oppa… oppa…, irona”
-------
“Handueeeeeeeee~” Eun Hyi berteriak keras lalu melempar album foto milik Peter ke lantai begitu saja lalu memegangi kedua telinganya secara Histeris.
“Eun Hyi, kau kenapa?” Peter shock ketika melihat Eun Hyi berkelakuan seperti itu.
“anniyeyo sunbae, aku pulang dulu.” Eun Hyi bangun dari duduknya dan berlalu begitu saja.
***End Of Peter Ho’s Apartement***
~~~
Eun Hyi berjalan lunglai menuju lift, pikiran dan perasaannya seperti sedang melayang kemasa lalu yang tak ingin ia ingat lagi.
“Kenapa tiba – tiba teringat mimpi buruk itu lagi.” gumam Eun Hyi sambil menunggu lift.
~~~
“Han Ri Agashi?” suara Ms. Kim membuat Han Ri berhenti dan menatap ajhuma itu dengan tatapan suramnya.
“ooo~ kau bahkan masih mengingat untuk memanggilku agashi.” Kata Han Ri sambil berlalu melewati Ms. Kim yang tetap berdiri tegar,
“Agashi!” teriak Ms. Kim sambil berlari mengejar Han Ri,
“Hujan? Sejak kapan hujan? Mengapa hujan turun saat ini?” Han Ri berbicara sendiri dengan dirinya lalu tersenyum dan berjalan perlahan, ia menjatuhkan tas yang sedari tadi ia genggam erat dan berjalan mendatangi hujan yang turun bersamaan dengan luka masa lalunya.
“Agashi! Kau tak boleh hujan – hujanan.” pekik Ms. Kim histeris.
“Ms. Kim?” suara Jong Hyun bagaikan malaikat bagi Ms. Kim kali ini.
“Jong Hyun turyonim~ bisa kau tolong aku bujuk Han Ri Agashi untuk kembali kedalam?” Ms. kim kali ini tak tahu apa masalahnya hingga Han Ri berkelakuan seperti itu.
“Begitu suka hujan – hujanan kah?”
“Oppa~” Han Ri tampak terkejut melihat Jong Hyun datang dengan payung dan memayunginya.
“Ayo kita masuk. Nanti kau sakit,” kata Jong Hyun lembut sambil merangkul Han Ri.
“Agashi, kau ini kenapa?” Tanya Ms. kim tetap gelisah saat Han Ri sudah di lobby apartement.
“Anniyeyo Ms. Kim.” kata Han Ri lalu melepaskan diri dari pelukan Jong Hyun dan berjalan mendului Jong Hyun dan Ms. Kim.
~~~
“Han Ri! OMO!” suara Hae Rin terdengar hingga kedalam ruangan di apartement Han Ri,
“Ada apa Hae Rin?” Yi Min berlari keluar menuju pintu masuk.
“Han Ri? Kau kenapa basah kuyup?” Yoo Hae terkejut melihat penampilan Han Ri,
“Gwenchana.” kata Han Ri sambil berlalu menuju kamar mandi.
“Ms. Kim, apa kita perlu memanggil Mr. Shin?” Tanya Lee Min sambil menatap Ms. Kim penuh dengan kebingungan.
“Mr. Shin? Apa maksudmu Lee Min Agashi.”
“Aku membawa Wine dari Prancis oleh – oleh dari Jong Hyun dan Eun Hyi datang lalu meminumnya secara gila – gilaan. Kita semua tahu selama ini ia yang paling tak bisa meminum minuman keras.” Kata Onew sambil menyenderkan tubuhnya di dinding dengan gayanya yang maskulin
. “Mwo?” Ms. Kim berjalan perlahan dengan rasa gelisahnya yang semakin membesar dan membuatnya merasa tak nyaman.
“Eun Hyi Agashi!” teriak Ms. Kim terkejut saat melihat sudah separuh dari wine itu habis ditenggak oleh Eun Hyi.
“Bukankah lebih baik saat itu aku mati saja. Bukankah itu maunya?” Eun Hyi beranjak dari duduknya dan keluar dari ruangan yang penuh dengan ketegangan itu dengan lunglai,
“Eun Hyi, kuantar kau ke ruanganmu,” Tae Sung bangkit dari duduknya dan segera memapah chingunya.
“Kha!” teriakan Eun Hyi membuat Tae Sung terkejut,
“ndo ue? Han Ri do ue? Kalian chinguku! Cerita padaku semua kesakitan kalian.” Tae Sung mulai menangis,
“Tae Sung ah,” Na Hyun memeluk Tae Sung yang masih saja terisak karena melihat Eun Hyi dan Han Ri berkelakuan aneh seperti itu.
“Apa kalian bahkan tak berotak? Ceritakan pada kami dan semuanya akan membantu menyelesaikan!” Yin Jae kesal melihat hari ini hidup mereka semakin memburuk.
“Sudah, kalian semua istirahat saja. Biar aku yang mengurus masalah Han Ri Agashi dan Eun Hyi Agashi.” Ms. Kim memandang bingung melihat keadaan yang kacau,
“Onew Turyonim dan Jong Hyun Turyonim do, ku harap kalian pulang. Biarkan mereka menenangkan diri mereka.” kata Ms. Kim yang masih berada dalam kegelisahan yang hebat.
~~~
“oooo~ omma? Ue?” Dong Hae mengangkat telepon dari Ommanya dengan perasaan kesal hingga menjawab dengan nada yang sangat dingin.
“bersama dengan chingu? Masih kau peduli denganku?” Dong Hae menutup teleponnya dan melempar telepon genggamnya begitu saja lalu menceburkan seluruh tubuhnya kedalam jakusinya.
~~~
“arasho, besok harus melakukan hal itukah?.” kata Ye Sung masih saja berdiri memandang jendela dikamarnya.
“Kau tak menelpon Kang In? Apa yang lainnya sudah setuju dengan rencana ini?” kata Ye Sung lagi,
“Aku tak tahu. Aturlah sesuai maumu.” kata Ye Sung lagi.
~~~
~in the morning~
***1-1 Classroom***
“sudahlah, jangan memaksakan diri. Ku telpon Ms. Kim untuk menjemputmu lalu mengantarmu ke apartement yah. Bagaimana?” Hun Ki menasehati Han Ri yang tampak tak sehat pagi ini,
“kau ini babo Han Ri ah, bagaimana mungkin kau tiba – tiba hujan – hujanan.” kata Hoo Eul kesal melihat kelakuan Han Ri kemarin.
“Kalian jangan berisik bisa tidak! Kepalaku masih merasa diputar – putar karena terlalu banyak minum wine.” kata Eun Hyi kesal mendengar ocehan teman – temannya.
“minum air putih saja. mau kuambilkan?” Ji Geun menatap iba kearah Eun Hyi,
“aku bawa obat untuk kalian!” Tae Sung datang dan tersenyum kearah chingu – chingunya.
“Dimana ke13 Agashi dari pemilik saham di Hyun Dong.” Hee Chul menatap 13 yoja yang berpenampilan paling elegant disbanding yang lainnya.
“Ya! Kau pikir kau siapa!” Hae Rin kesal ketika Hee Chul menatap mereka dengan tatapan merendahkan,
“na? heh! Aku Kim Hee Chul.” kata Hee Chul penuh percaya diri.
“Kalian mau apa?” suara Han Ri tiba – tiba terdengar sehat.
“Han Ri?” Si Won berjalan dengan penuh percaya diri menuju Han Ri,
“Mian, ndo dughuya?” Han Ri sambil memegangi kepalanya yang tetap terasa pusing meski ia berusaha untuk merasa sehat,
“naega,…” belum Si Won menjelaskan siapa dirinya Han Ri sudah jatuh pingsan,
“Han Ri!” Eun Hyi berteriak lalu bangun dari duduknya,
“dia kenapa?” Si Won bertanya pada yoja yang lainya dengan perasaan bingung.
“Han Ri,” Tae Sung buru – buru membantu Si Won mengangkat Han Ri,
“Kau mau apa? biar ku Jong Hyun oppa saja yang membawanya ke Ruang Kesehatan!” Kata Eun Hyi dengan gaya berdiri yang masih sempoyongan.
“Anting itu, Kau! Siapa namamu?” Kang In tiba – tiba saja bertanya dengan serius setelah lama tak peduli tentang apapun yang yoja pakai dihadapannya.
“Chae Eun Hyi! Ue?” kata Eun Hyi kesal ditanya seperti itu.
“Kau punya nama kecilkah?” Tanya Kang In lagi,
“opsso!” kata Eun Hyi lalu mencoba menelpon Jong Hyun. “sudah biar aku saja yang mengantarnya ke ruang kesehatan.” kata Si Won sambil berlalu,
“kau juga sebaiknya keruang kesehatan.” kata Yoo Hae pada Eun Hyi.
“Shiro,” kata Eun Hyi tetap pada pendiriannya.
-continue to PART 2-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar