I'm Sorry
Cast :
- Kang Min Hyuk
- Shin Ga Eul
- Another Kpop Star
“Simon Dominic tertangkap kamera memeluk member tertua dari Days, Shin Ga Eul.” Majalah itu ditaruh dengan seorang yeoja lembut, ia membetulkan topinya dan tersenyum manis.
“Uljima Ga Eul ah,” begitu ucapnya lembut sebelum kembali menyeruput lembut kopi hangat yang ada dihadapannya.
“Jane!” seorang namja mengangkat tangannya dengan senyum meriah yang selalu menghias wajah asli koreanya.
“Kau menjadi topic hangat, beberapa orang bertanya apakah aku tahu..” ucap yeoja itu sambil memperhatikan gerak gerik namja dihadapannya.
“Tentu saja kau tahu bukan?”
“Hem,” jawab yeoja itu lembut dengan binar mata yang menyatakan bahwa ia sangat percaya dengan namja dihadapannya.
“Lagi pula Ga Eul bilang padaku, malam itu setelah memasuki dormnya ia segera menelponmu, apa itu benar?” Tanya namja itu sambil mengambil majalah yang tergeletak hening diantara mereka berdua.
“Begitulah, ia menelponku dengan suara sedihnya.” Ucap yeoja itu sambil memandang lurus seolah mengenang kejadian yang baru saja terjadi beberapa hari lalu itu.
“Apa katanya?” Tanya namja itu dengan dialect yang khas.
“Onnie Mianhae, aku dipeluk Ssamdi Oppa tadi, hari ini aku dan namja itu…” yeoja itu terdiam dan menghela nafas lembut. Ia tampak enggan untuk menjelaskannya bahkan kepada namja chingunya yang lebih tahu jelas tentang masalah yang dihadapi oleh yeoja yang dianggap keduanya sebagai yeodongsaeng.
“Kau tahu aku tak mau membahas masalah yeoja itu? Bukankah ia sudah dewasa?” Tanya yeoja itu sambil menatap kearah namja yang masih sibuk dengan majalah yang ia baca.
“Kau tahu apa yang kukatakan padanya malam itu?” Tanya namja itu dengan wajah serius, ia menaruh majalah itu kembali di meja, menaruh tangannya di paha dan memandang dalam yeoja yang ada dihadapannya dengan pandangan serius.
“Jangan katakan padaku!” ucap yeoja itu sambil membuang wajahnya, dan mengalihkan kearah lain tatapannya.
“Aku serius Jane-ah,” ucap namja itu dengan nada suara yang sangat unik bagi setiap orang yang besar di seoul.
“Lalu katakan saja,” ucap yeoja itu ketus,
“Kenapa kau begitu?” Tanya namja itu tak terima perlakuan ketus dari yeoja chingunya,
“Karena kau tak pernah benar – benar menghibur Ga Eul!” ucapan yeoja itu kembali meninggi.
“Baiklah aku kali ini benar – benar menghiburnya, meski ia menghapus air matanya dan menonjok bahuku pelan,” ucap namja itu bangga.
“Mwo? Apa yang kau katakan?” Tanya yeoja itu sedikit penasaran.
“Uljimaseyo, kau tahu namja sepertinya tak tahu diri, harusnya ia belajar dariku, lalu sudahlah. Kau bisa mengambil chingu oppa yang tampan dan bahkan lebih dari namja itu. Lihat bagaimana Hong Ki menunggumu dan terus berusaha mengejarmu yang cuek ketika ia menunjukkan aegyonya? Atau menjadi yang kedua bagi Jun Hyung? Atau setidaknya coba berpacaran dengan Gyeong Rin, bukankah dia itu unik bisa mengikuti gerakan ostrich?” namja itu masih ingin melanjutkan kalimatnya ketika yeoja itu menggebrak meja kasar.
“Wae?” Tanya namja itu bingung sambil terus memandang kearah wajah kesal yeoja itu.
“Kau pikir itu menghibur? Kau pikir itu membuatnya lebih baik?! Kenapa kau pabo!><” ucap yeoja itu sedikit meninggi, membuat beberapa orang yang duduk tak jauh dari meja mereka menatap bingung dan seakan mengenali sepasang kekasih itu.
“Bukankah sudah kubilang ia menghapus air matanya dan menonjok bahuku pelan? Itu tandanya ia sudah lebih baik bukan?” Tanya namja itu tak mau kalah.
“Terserah padamu! PABO!” ucap yeoja itu ketus, ia kembali mengambil minumnya, dan menyeruput pelan, lalu menghembuskan nafas kesalnya.
----
“Ga Eul-ah,” seorang namja menggenggam lembut tangan yeoja itu,
“Uri Heojoseo Kang Min Hyuk-ssi,” namja dengan kemeja sedikit acak -acakan itu melepaskan tangannya perlahan ketika mendengar ucapan yeoja itu.
“Waeyo? Bukankah kau bilang akan melihatku hingga akhir?” Tanya namja itu lembut, suaranya sedikit terdengar sedikit mengeras seolah tak terima apa yang baru saja ia dengar.
“Kau yang membuatku mengambil keputusan ini,” ucap Ga Eul lemah lalu berjalan lebih cepat menuju Room Waiting Days.
“Mianhadago!” ucap namja itu lembut, ia lalu berbalik dan kembali memasuki room waitingnya.
----
“Onnie masih bertengkar?” Tanya Soo Jeong yang wajahnya masih dipoles oleh make up artist, yeoja yang ditanyai hanya terdiam.
“Siapa yang bertengkar?” Tanya Ga Eul balik seolah tak ingin beberapa orang asing mengetahui rahasianya yang digenggam erat olehnya dan oleh beberapa orang terdekatnya.
“Arraseo..” ucap Soo Jeong sambil menutup kedua matanya karena makeup artist itu akan segera memakaikan makaikan riasan dimatanya.
“Sudahlah, masalah seperti itu pasti akan berhenti ditengah jalan dan kalian akan membaik,” ucap Soo Hyun si magnae dengan senyuman manisnya,
“Karena kau sering merasakannya,” ucap Hye Kyung sambil menenggak minum dari botol mineral,
“Baiklah, ayo bersiap,” Ga Eul berdiri dan tersenyum cerah keseluruh ruangan dengan girang.
“Ia itu terlalu bersikap biasa, kurasa appa akan memarahinya jika kelakuannya labil seperti itu,” ucap Min Rang tanpa melepaskan fokusnya pada i-pad dihadapannya.
“Bisakah kau berlatih sebentar, dan tinggalkan barang kesayanganmu itu?” ucap Soo Hyun yang hanya berbeda beberapa bulan dengan member tertua ke3 di Days itu.
“Baiklah,” ucap Min Rang sambil menaruh I-padnya dan merenggangkan otot – otot tubuhnya.
----
-saunabbang-realityshow-
“Lady Jane-ssi,” ucap Jae Suk si MC tiba – tiba, membuat yeoja dengan baju serba pink yang memang merupakan kostum setiap yeoja yang hadir dalam acara itu terhenyak dari pikirannya yang seolah mengabur(?).
“Ne~” jawabnya dengan senyum yang cantik,
“Kau tahu rumor antara Simon Dominic dengan Shin Ga Eul dari Days bukan?” Tanya ajjushi itu dengan tatapan seolah tak enak.
“Ne~ Na arrayo..” ucap Yeoja itu sambil terus tersenyum.
“Apakah kau tahu hal itu dari majalah atau…”
“Anniyeyo, Ga Eul menelponku setelah ia berpelukan dengan Ssamdi Oppa, ia menelponku dan memberitahukan segalanya,” ucap yeoja cantik itu dengan senyum cerianya.
“Apakah mereka begitu akrab?” Tanya Myung Soo dengan tatapan menyelidik,
“Kurasa, Ga Eul juga dari Busan(!?), dan kurasa Ssamdi begitu menyayanginya seolah ia merupakan yeodongsaeng kandungnya sendiri,” ucap yeoja itu dewasa.
“Lalu kau tidak merasa cemburu?” Tanya Bong Sun blak – blakkan. Dengan cepat yeoja dengan rambut sedikit pirang itu menggeleng cepat dan tersenyum.
“Ia dan aku bahkan sering berpergian bersama, lalu bagaimana aku merasa cemburu ketika Ssamdi Oppa memeluknya saat ia bersedih? Aku egois jika merasa cemburu,” ucap yeoja itu dengan ditemani anggukkan dari MC – MC dalam acara itu,
“Lalu apa alasan Ga Eul bersedih?” Tanya Ji Yeon T-Ara penasaran.
“Bukankah seharusnya kau tahu hal itu?” Tanya Lady Jane ramah kepada Ji Yeon T-Ara yang merupakan teman baik dari Ga Eul.
“Bisakah kau memberikan kata sedikit darimu untuk Ga Eul dihadapan kami untuk menghiburnya?” Tanya Park Myung Soo sedikit penasaran dengan masalah yang di maksud oleh Ji Yeon,
“Ga Eul ah! Selpeu ka andwaeyo! (Kau tidak boleh sedih!) Onnie percaya masalahmu mempunyai sebuah akhir yang bahagia entah tersenyum atau kesedihan pada akhirnya, Onnie dan Oppa akan menjagamu terus,” ucap Lady Jane sambil melambai kearah Camera yang menyorotnya.
“Kau tampak begitu akrab dengan Ga Eul,” ucap Bong Sun dengan tatapan terharunya (Ngasal-_- mana bisa Bong Sun terharu u__u)
“Ne~ beberapa kali Ga Eul menceritakan ketika ia sedang berbelanja dengan Lady Jane Onnie,” ucap Ji Yeon lembut, disambut anggukan IU yang merupakan teman se-line yeoja itu juga.
“Hem~ Ga Eul bilang meski ia jauh dari keluarga, Lady Jane Onnie dan Ssamdi Oppa sudah seperti keluarga aslinya,” ucap IU.
“Anni, geunde, bukankah Bong Sun Onnie juga dekat dengan Soo Jeong dari days?” Tanya IU lagi setelah ia mengakhiri kalimatnya.
“AH! Tentu saja! Ia mengikuti WGM(!?) dengan Lee Joon-ssi dan mengundangku bertamu kerumah mereka. Dan kurasa saat itu aku juga melihat Ga Eul,” ucap Bong Sun sambil menaruh tangannya di dagu dan menerawang mengingat kejadian yang belum lama ini ia lewati.
“Bukankah Lee Joon dan Soo Jeong akhirnya mengatakan mereka saling menyukai?” Tanya Myung Soo sambil menatap Bong Sun dengan serius,
“Benarkah?” Bong Sun balik menatap namja dengan wig dikepalanya itu,
“Bagaimana menurutmu Ricky-ssi?” pertanyaan akhirnya jatuh pada teman terdekat Soo Jeong, Ricky Teen Top.
“Eh? Aku juga tidak begitu tahu, haruskah aku menelponnya dan bertanya langsung tentang hal ini?” Tanya Ricky polos, Jae Suk tertawa sebentar dan menggelengkan kepalanya menghadapi remaja polos bernama Ricky itu.
“Kenapa kau harus menelpon Soo Jeong?” Tanya Chang Jo bingung kearah Ricky,
“Karena kau tak tahu apa yang benar antara mereka berdua,” ucap Ricky tak mau kalah.
“Nam Joo-ssi apa kau tidak tahu?” pertanyaan Bong Sun membuat yeoja yang se-line dengan Soo Jeong itu tersentak kaget.
“Hem.. rrr molla..” ucap yeoja muda dan cantik gugup.
“Ahhhh~ kurasa Soo Jeong-ssi pernah menceritakan sesuatu padamu,” ucap Bong Sun percaya diri lalu ia tertawa bahagia dengan sendirinya.
----
“Onnie, bukankah seharusnya kau melihat keluar?” suara Min Rang memanggil yeoja itu kembali pada kenyataan, ia mengangkat gelas cokelat hangatnya lembut dan berjalan kesisi Min Rang yang sedang menatap kebawah dari jendela apartment yang besar.
“Apa kau merasa mengenali orang yang sedang menaruh bunga – bunga diatas air itu dengan bunga? Ia seperti sedang menata suatu kata,” ucap yeoja itu yang disambut tatapan tenang Ga Eul,
“Apakah Myung Soo memberikanku surprise?” sang Magnae berjalan cepat dan ikut menatap keluar jendela,
“Mungkin saja itu Lee Joon oppa yang ingin memberikan kejutan pada Soo Jeong Onnie, bukankah mereka besok akan shooting We Got Married?” Tanya Hye Kyung penasaran, Soo Jeong yang baru saja selesai mengambil snack ikut – ikutan berdiri menuju segerombolan orang yang sedang menatap kebawah tak percaya ada orang yang mau turun kedalam kolam renang pada malam hari disaat musim dingin seperti itu. Dengan suhu di luar ruangan rata – rata hanya dibawah 10 derajat itu.
“Apa yang kalian lakukan?” suara tak asing itu mendapat tatapan kesal dari ke5 orang yang sedang sibuk mencari tahu sosok orang yang tampak bodoh karena turun keair dan menyusun bunga – bunga hingga membentuk sesuatu,
“Bukankah kalian harusnya beristirahat?” Tanya Han Kyung sekali lagi sambil menggaruk kepalanya kesal melihat tingkah konyol 5 yeoja itu.
“Ne~” ucap Ga Eul sambil berbalik dan meninggalkan 4 orang lainnya yang masih asyik bergumul memandangi pria yang sepertinya menyiapkan surprise untuk seorang yeoja yang ia cintai,
“Kalian tidak ingin istirahat?” Tanya Han Kyung sambil menepuk salah satu member yaitu Soo Jeong,
“Appa kau tahu sepertinya ada fans atau namja yang menyiapkan sesuatu untuk kami saksikan,” ucap yeoja itu bangga,
“Mungkinkah itu Everydays?” Tanya Hye Kyung bersemangat,
“Fanboy kita?” Tanya Soo Hyun riang,
“Atau…”
“Mungkin saja bukan kalian, karena yeoja yang ada di apartment ini bukan hanya kalian bukan? Sudah ayo cepat beristirahat,” ucap namja itu sedikit kesal, ia berbalik dan berjalan kearah dapur hingga Ga Eul berlari dan menabraknya.
“Mianhae Appa,” ucap yeoja itu cepat, ia memegang sebuah selimut dan ia sudah dengan jaket tebalnya.
“SHIN GA EUL kemana kau?” teriakan itu disusul oleh bantingan pintu yang terdengar sangat jelas. Ke4 orang lainnya berbalik dan memandang bingung sang manager yang menatap pintu dorm mereka sambil menggeleng – gelengkan kepalanya tak mengerti.
“Waeyo appa?” Tanya Hye Kyung membuka pembicaraan yang menghening tiba – tiba,
“Molla,” ucap namja itu sambil berlalu dan kembali melanjutkan jalannya menuj dapur.
----
“Yong Hwa oppa?” batin yeoja itu, ia menggenggam HPnya kebingungan sendiri dengan apa yang ada dipikirannya, antara mengangkat telepon dari orang itu atau hanya mengabaikannya seperti yang sudah dilakukannya beberapa hari terakhir. Memblakclist 4 nama dalam HPnya itu yaitu Jung Shin, Yong Hwa, Jong Hyun dan terutama namja yang bernama Kang Min Hyuk itu.
“Yong Hwa Oppa tak akan menelponku jika tak ada yang penting bukan?” gumam yeoja itu sambil menatap layarnya yang masih menyala dan bergetar lembut. Ia melirik jam dan sudah menunjukkan hampir tengah malam.
“Yeoboseyo..” ucap yeoja itu perlahan setelah ia menekan tombol hijau pada layar HPnya itu,
“Ga Eul ah, mianhae, menganggumu malam – malam,” ucap namja sopan itu dengan suaranya yang menawan.
“Ne~ Gwaenchanayo Oppa, ada apa?” Tanya yeoja itu sedikit bingung, mengingat tak ada alasan khusus untuk namja itu menelpon dirinya semalam ini,
“Aku punya satu pertanyaan untukmu,” ucap namja itu perlahan, terdengar nada tak enak dari suaranya.
“Waeyo?” Tanya yeoja itu semakin bingung akan keadaan yang sedang ia hadapi,
“Apakah Min Hyuk mendatangimu sekarang? Ia pergi tanpa memberitahu kami beberapa jam lalu, padahal besok pagi kami harus terbang ke Jepang. Mianhada, hajiman jika ia mendatangimu kuharap bicaralah padanya, ia tidak…” kata – kata Yong Hwa selanjutnya tidak mampu masuk kedalam telinga Ga Eul, pikirannya mengambang bebas tanpa menginjak tanah, terombang ambing terbawa oleh angin – angin dingin yang menyelimuti pikiran dan hatinya belakangan ini.
“Namja bodoh mana yang masuk kedalam air ketika musim dingin turun ke kolam malam – malam?”
“Bukankah air malam hari begitu dingin?”
“Dan sekarang ini musim dingin bukan?” tanpa suatu kejelasan otak Ga Eul berkerja lebih cepat dari yang ia rasakan, jantungnya berdegup tak menentu dan hatinya meronta untuk mendatangi namja yang beberapa menit lalu baru saja dibicarakan olehnya dan ke4 dongsaengnya. Tanpa terkontrol Ga Eul menarik jaket tebalnya yang berada dibelakang pintu kamar itu dan memakainya secepat kilat, menarik selimut yang ada didalam lemari, membuka pintu, berlari menabrak Han Kyung, sepertinya syaraf – syaraf dalam diri yeoja itu kehilangan pengendalian dalam beberapa waktu karena yeoja itu sendiri tak tahu apa yang sedang ia lakukan, jiwanya hanya mengikuti setiap hal yang ia lakukan tanpa memikirkan hatinya yang masih kebingungan dengan sendirinya. Yeoja itu memencet tombol lift dan sekejap pintu lift itu terbuka, ia melesat masuk dan mengetuk – ngetukkan ujung sepatunya gusar, seperti tahu apa yang sedang dilakukan namja yang sedang dicari oleh Hyung-nya itu. Pikiran yeoja itu semakin kalut ketika semua saran dari orang – orang terdekatnya kembali terngiang.
“Uljimaseyo, kau tahu namja sepertinya tak tahu diri, harusnya ia belajar dariku, lalu sudahlah. Kau bisa mengambil chingu oppa yang tampan dan bahkan lebih dari namja itu. Lihat bagaimana Hong Ki menunggumu dan terus berusaha mengejarmu yang cuek ketika ia menunjukkan aegyonya? Atau menjadi yang kedua bagi Jun Hyung? Atau setidaknya coba berpacaran dengan Gyeong Rin, bukankah dia itu unik bisa mengikuti gerakan ostrich?” Ucapan bodoh seorang Rapper dari Busan kembali mengusik pikirannya,
“Aku tahu perasaanmu Ga Eul-ah, jangan merasa kau bodoh karena mencintai namja sepertinya, kurasa ia punya alasan tersendiri untuk mengatakan hal itu,” seorang yeoja cantik mengatakan hal itu dari sambungan telepon.
“Kurasa kau hanya perlu menunggu hingga ia kembali padamu Ga Eul-ah,” suara manis itu membuat Ga Eul menggeleng lemah, sahabat se-linenya membuat dirinya semakin gelisah,
“Kau harus focus SHIN GA EUL><” ucapan itu yang setiap hari ia dengar akibat ulah namja bodoh itu, membuat sang appa dari yeoja itu semakin memikirkan kondisi dirinya,
“Kurasa Onnie harus memintanya menjelaskan, bukan malah menghindarinya”
“Atau setidaknya menangis dalam dekapannya?”
“Kupikir untuk menonjok bahunya pelan seperti yang biasa kau lakukan ketika Appa mencoba menghiburmu?”
“Atau setidaknya lupakan sebentar masalahmu selama latihan Ga Eul Onnie,” kata – kata dari ke4 yeoja yang lebih muda itu menyadarkannya dari segala hal bodoh itu, membuat seorang Shin Ga Eul semakin kuat akibat patahan yang terjadi dalam hatinya dikarenakan namja kurus tinggi itu.
*Ting*
Suara lift terbuka membuatnya kembali menginjak lantai yang dingin, pikirannya kembali pada tempatnya, yaitu bertemu namja itu dan meminta kejelasan dari segalanya.
----
“Kenapa Ga Eul tidak mengangkat teleponku?” namja itu duduk di tepi kolam renang dengan sedikit menggigil, ia hanya menggunakan kaus abu – abu yang menunjukkan tubuh kurusnya dan celana jeans yang berwarna kebiruan menggelap karena basah.
Seorang yeoja memandang keadaan itu, terdiam dan menatap sendu kearah namja itu. Seolah ada penyesalan meninggalkan namja itu setelah kata berpisah terucap dari mulutnya yang terkadang diam dan terkadang berisik tanpa henti,
“Ia adalah seorang namja yang kekanak – kanakan,” ucap yeoja itu lembut, ketika ia sadar HPnya bergetar dalam kantong jaketnya, ia mengeluarkannya susah payah karena kedua tangannya sedang memegang sebuah selimut tebal untuk namja yang masih mengisi kesepian yang dialami yeoja itu akhir – akhir ini.
“Min-Hyuk-ie” seulas senyum muncul ketika ia membaca nama yang tertera dilayar HPnya tersebut. Yeoja itu berjalan perlahan, ia masih takut akan hal apa yang terjadi selanjutnya, namun entahlah, kali ini Hatinya, pikirannya dan syarafnya berkerja sama membuat diri kaku yeoja itu berjalan perlahan dan menaruh selimut itu lembut pada namja yang masih disibukkan dengan telepon ditangannya. Namja itu tampak tersentak kaget, ia menoleh kebelakang perlahan.
“Tidak takut terkena flu?” ucap yeoja itu dengan senyum tulusnya,
“Bagaimana kau..” kata – kata namja itu terputus ketika ia melihat kedalam mata Ga Eul dalam.
“Yong Hwa Oppa menelponku tadi, bertanya apakah kau datang kepadaku? Lalu aku teringat akan kata – kata member days yang meributkan soal namja bodoh yang turun kekolam renang selarut ini,” ucap yeoja itu sambil melepaskan tangannya dari selimut yang telah ia taruh pada tubuh namja itu.
“Kalian melihatku menata kelopak – kelopak bunga itu?” Tanya namja itu sambil berdiri dan mengeratkan selimut yang Ga Eul taruh dipunggungnya. Namja itu menunjuk kelopak bunga yang tertata diatas air didekat mereka, yeoja itu tesenyum singkat dan tipis lalu mengangguk perlahan.
“Mianhada,” ucap namja itu sambil memegang kedua pundak Ga Eul lembut matanya menyorot tajam kearah yeoja itu.
“Apa itu yang ingin kau katakan dengan kelopak – kelopak bunga itu?” Tanya Ga Eul perlahan, suaranya seperti menghilang dengan tiba – tiba.
“Hem.., kurasa,” ucap namja itu canggung, ia melepaskan genggamannya pada bahu Ga Eul dan mundur selangkah,
“Ada yang ingin aku katakan,” ucap namja itu pelan, ia tetap berjalan mundur teratur dengan perlahan,
“Kau tahu apa yang sedang ku lakukan bukan? Berjalan mundur perlahan, menjauh darimu perlahan dan lama kelamaan menghilang dan kau takkan mampu melihat sosok tubuh tinggi kurus yang kau kagumi?” ucap namja itu sampai akhirnya ia berdiri diam dan tegap.
“…” tak ada jawaban dari yeoja itu, yeoja yang ditatap namja itu hanya memandang lurus dan kosong.
“Saat aku mengatakan ‘Ayo kita akhiri semua ini’, aku bukanlah sebagai Kang Min Hyuk CN Blue yang sebenarnya, aku sedang berusaha menjadi orang lain yang tak pernah memandang Shin Ga Eul sebagai seorang wanita yang selalu mengisi relung hatiku.”
Namja itu terdiam dan menghela nafasnya berat, seolah ia banyak beban yang menimpa kedua bahunya yang kurus itu.
“Lalu setelah aku melihat beritamu dengan Ssamdi Hyung aku sadar, jika orang – orang lain mengira kalian sedang dalam scandal, sebenarnya akulah yang menciptakan scandal itu. Betapa bodohnya aku membuat yeoja yang aku cintai menangisiku dalam pelukan orang lain yang mengetahui banyak orang diluar sana yang mengincar yeoja itu.”
“Aku sadar Shin Ga Eul, aku takkan mampu melihatmu dalam pelukan orang lain,” namja itu berjalan mendekat setahap dan setahap,
“Aku ingin ketika air matamu jatuh akulah orang pertama yang kau cari, ketika tawamu mengembang akulah orang pertama yang membuat tawa itu ada, dan ketika seluruh dunia meninggalkanmu akulah orang yang akan menggenggam tanganmu dan mengatakan bahwa kaulah yang hebat meninggalkan seluruh dunia karena aku. Aku ingin menjadi setiap alasanmu dalam menjalani hidup, ingin membuatku menjadi alasanmu untuk membuka mata setiap pagi, menghirup oksigen 24 jam selama 365 hari per tahunnya.” Namja itu melanjutkan kata – katanya hingga ia mendekat dengan Ga Eul.
“Dan kau tahu kenapa aku mengatakan segalanya? Karena aku sudah melakukan segala hal yang baru saja kuminta padamu barusan. Jika suatu hari ketika rambutku memutih dan seorang anak kecil berlari kearahku dan memanggilku Harabeoji aku hanya ingin kau duduk disampingku menenggak teh dengan senyum yang tetap cantik meski kerut – kerut bandel muncul menjadi penghias wajahmu dan meski kita sama – sama tidak lagi berdiri diatas panggung aku ingin selamanya kau menjadi star dalam hidupku, bisakah semua mimpi itu terwujud? Karena aku sudah melakukan hal bodoh yaitu membuatmu menangis dan meninggalkanku?” Tanya namja yang masih berbalut selimut itu dengan senyum manis yang selalu Ga Eul sukai, senyum manis yang selalu membuat dunia yeoja itu berputar – putar.
“Entahlah, aku ingin memanggilmu yeobo, ingin bersamamu menghabiskan akhir tahun yang dingin ditahun – tahun kedepan, ingin semua orang mengetahui rahasia besar diantara seorang drummer kurus tinggi sepertimu mampu mengambil hati seorang member girlband.. dan aku ingin kau tak pernah lagi merasa hubungan yang indah itu harusnya berakhir atau seharusnya tak pernah ada.” Ga Eul menenggak lembut dari sorot matanya suatu pengharapan baru muncul dari lubuk hatinya, suatu pengharapan kecil bagi setiap wanita diakhir tahun. Tak sendiri tak tersakiti dan selalu ingin ada seseorang dalam hidup mereka untuk melindungi perasaan lemah milik mereka itu sendiri.
“Bisakah kita memulai segalanya dari awal?” Tanya namja itu sambil menarik kedua bahu yeoja itu mendekat kearah tubuh kurus tinggi namja itu.
“Bisakah kau pulang? Meminum obat flu dan beristirahat?” Tanya Ga Eul sambil mendorong kedua sisi pinggang Min Hyuk dengan senyum yang bisa disebut sebagai awal yang baru, awal yang tak bisa dipercaya oleh keduanya, awal yang dianggap aneh dan tak mungkin bagi orang – orang yang telah mengetahui keduanya. Namun dilain sisi ternyata perpisahan membuat keduanya sadar, mereka saling mencintai dan tak mampu berpisah meski masih berada disatu sisi kehidupan yang sama
-end-
notes : mian buat yg gak tau apa itu DAYS >< days adalah sebuah girlband khayalanku berserta dongsaeng2ku yang.. hem mungkin evil *LOL* dan untuk Soo Jeong dan Lee Joon tentang WGM itu menyangkut salah satu ff lain yang saya buat mengenai We Got Married ^^ hoho gomawo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar