Selamat datang

(~^.^)~\(=.=)/~(^.^~) 안녕해세요 친구들.. Selamat Datang.. Welcome .. いらっしゃいませ。。~(^.^~) \(=.=)/(~^.^)~

3.03.2011

Don't Go Ki Bum and Xander Part 1 of 2

Malam begitu dingin, Xander mengemudikan mobilnya pelan – pelan menuju rumah orang tuanya di kawasan Perumahan Elite Korea. Ia masih terus menghembuskan nafasnya sesekali, kadang mobil hitam itu berhenti sebentar lalu kembali berjalan lagi. Ia berhenti di depan sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah, Xander keluar mobil dan mengunci mobilnya, ia lalu perlahan berjalan mendekati pintu rumah itu. Hatinya terasa begitu bimbang, ia tak tahu apa yang harus ia katakan. Rasa narsis dan PDnya hilang begitu saja. Ia terdiam, mengumpulkan keberaniannya hingga akhirnya ia membuka pintu itu dan masuk kedalam rumahnya. Seo Hwa yang sedang berjalan menuju dapur melihat oppanya pulang dengan senyum bahagia.

“Dad! Mom! Xander Oppa is here!” pekiknya kencang, ia lalu berlari memeluk Xander dalam – dalam. Seo Hwa menghilangkan senyumnya ketika ia merasa Xander menghembuskan nafas lelah. Seo Hwa lalu menatap oppanya, namun Xander kembali memeluk Seo Hwa lebih erat kali ini.

“Xander! We need to talk!” kata Anthony Eusebio tiba - tiba, Xander melepaskan pelukannya dan mengikuti appanya. Seo Hwa menatap appanya yang tak seperti biasanya, dan Xander oppanya seperti mengalami sesuatu yang, yang, Seo Hwa berpikir keras.

“Gwaenchana,” kata Chung Mi sambil mengelus kepala ddalnya. Chung Mi lalu menyuruh Seo Hwa untuk naik ke atas.

“tut.tut.tut…. Aku Ki Bum, Aku sibuk, Aku akan menerima pesanmu nanti! Katakan setelah nada dililing~ kekekeke~” Seo Hwa melempar HPnya ke lantai lalu menghempaskan tubuhnya ke ranjang empuknya. Ia memeluk boneka Piro Piro pemberian Ki Bum, ia menangis kali ini. Sudah hampir satu minggu Ki Bum hilang dan rasanya ada yang aneh, jika oppanya Xander saja bisa pulang, lalu kenapa namjachingunnya tak bisa dihubungi.

“Kau menyebalkan Kim Ki Bum!!!!!!!!!!!! Lihat saja nanti!” kata Seo Hwa sambil menangis, lalu tak lama kemudian ia terlelap.

----------------------------------------

“Dong Ho ya! Noona wata!” Kata Ga Eul riang sambil memasuki dorm U-Kiss, Dong Ho keluar dengan kaos dan celana basketnya.

“EWWW! Uri dongsaeng?! Jelek sekali kau.” Kata Ga Eul sambil mengacak – acak rambut dongsaengnya.

“Jaqi? Kau datang? Waaae? Merindukanku?” Tanya Kevin sambil menarik Ga Eul kasar dari samping Dong Ho.

“Xander kwa Ki Bum oppa oddi?” Tanya Ga Eul yang merasa canggung dengan keadaan dorm yang sepi.

“Mereka pulang. Noona, masakan makanan untukku!” kata Dong Ho sambil berlalu ke dapur.

“Kita makan saja diluar! Aku ingin makan di luar! Aku baru dapat recommedasi sebuah tempat makan dari Kiss Me!” kata Kevin bersemangat, Dong Ho berlari kekamar sambil berteriak “AKU IKUT”. Kevin lalu mengecup kening Ga Eul dan permisi untuk berganti baju.Ga Eul berjalan menuju poster besar yang ada didalam dorm U-Kiss, rasanya ada sesuatu yang aneh, rasanya perasaannya merasa ada nada sedih dari perkataan Kevin dan Dong ho barusan. Ga Eul berpikir keras, ia mencoba menelpon Ki Bum maupun Xander, tapi tak ada yang menjawab, lalu ia teringat akan Seo Hwa, namun kekecewaan mendatangi yoja itu, HP Seo Hwa juga tak bisa dihubungi. Kevin dan Dong Ho keluar dari kamar mereka dan menarik Ga Eul cepat.

*Resto and Bar*

“Ini tak tampak seperti restoran jaqi, ini seperti sebuah bar.” Kata Ga Eul pelan ditanggapi anggukan polos Dong Ho.

“Aku ingin ketoilet sebentar jaqi, kau dan Dong Ho tunggu yah.” Kata Kevin, namun Dong Ho malah engikuti Kevin, sepertinya dongsaengnya juga ingin ketoilet. Ga Eul berjalan kearah meja bartender, dan melihat – lihat koleksi minuman yang tersedia. Ia terdiam ketika melihat sesuatu yang sepertinya menusuk hati dan perasaan yoja itu.

“Oppa!” Pekik Ga Eul ketika menemukan sosok Ki Bum yang tergeletak mabuk. Ia menangis tiba – tiba.

“Waegeurae?” tanyanya sambil terisak, ia mengingat kata Dong Ho saat ia di dorm U-Kiss, “Mereka pulang,..” kata Dong Ho tadi.

“Noona!” Dong Ho menarik lengan Ga Eul dan ia begitu terkejut dengan apa yang ia lihat. Namja itu lalu memeluk noonanya erat. Kevin melihat kejadian itu dan buru – buru menarik Ki Bum kedalam mobilnya.

“Apa yang terjadi? Ada apa dengan U-Kiss?” Tanya Ga Eul setelah tangisnya mereda. Dong Ho menggeleng, Kevin juga menggeleng pelan.

*3 days later*

“Onnie! Longlast with Kevin”

“Hey Morning! Tell Kevin that I miss his twit eon!”

“are you beside him? Missing my Kevin”

“Hem, eon, I’m sad when heard about Ki Bum and Xander out from U-kiss.. this the link xxxxxxxxxxxxxxxxx”

Ga Eul membaca kebawah dan kebawah lagi list mention twitternya. Beberapa dari mereka mengatakan hal yang sama.

“Kevin! Oddi?!” Tanya Ga Eul tanpa babibu. Kevin yang sedang pergi keluar dorm dan sedang ada syuting tak bisa diganggu. Dengan perasaan ragu ia menelpon Seo Hwa, yoja diujung sana menjawab dengan kemalasan. Mereka berdua berjanji bertemu di sebuah café.

“Ada apa Eon?” Tanya Seo Hwa polos, Ga Eul menatap dalam – dalam mata Seo Hwa, rasanya yoja itu pasti belum tahu masalah yang menimpa oppa dan namjachingunya. Ga Eul menunduk, ia ragu, ia bahkan kehilangan kata – katanya. Bagaimana mungkin ia tak mengetahui perasaan Seo Hwa setelahy menerima berita buruk itu, bagaimana reaksi Seo Hwa selain langsung menangis.

“Eon! Jangan membuatku penasaran!” kata Seo Hwa manja, Ga Eul menggelengkan kepalanya sebentar.

“Kau sudah mendengar bahwa, bahwa Ki Bum dan Xander oppa akan keluar dari U-Kiss?” Tanya Ga Eul dengan suara yang sangat pelan. Sedangkan Seo Hwa dengan ketidak percayaannya berjalan lunglai menuju kerumahnya. Ga Eul buru – buru mengejar Seo Hwa.

“Seo Hwa ya~” kata Ga Eul lemah, yoja itu tak menjawab, ia hanya menggerakkan tangannya untuk menghapus air matanya yang jatuh. Ga Eul berusaha mengejar yoja itu lalu Ga Eul pun menangis sambil memeluk Seo Hwa.

“Uljima Seo Hwa yaa! Aku juga tak ingin menangis. Itu hanya mebuat Ki Bum dan Xander oppa semakin sedih! Bahkan mereka tak ingin melihat kita bersedih akibat semua ini.” Kata Ga Eul sambil menangis.

“biarkan aku pergi eon, rasanya hatiku hancur. Kenapa Ki Bum bahkan tak memberitahuku secara langsung. Ini sudah hari keberapa ia hilang. Dan aku baru tahu masalahnya! Aku bukan yoja chingu yang baik eon!” pekik Seo Hwa sekali lagi. Perasaanya mengerang hebat.Seo Hwa membanting pintu rumahnya keraas, Ga Eul mengikuti yoja yang jalan dengan alur tak benar itu dan menutup pintu rumah itu. Yoja itu berjalan kekamar appa dan eommanya, tapi ruangan itu kosong, ia lalu membuka pintu kantor appanya. Ada sesosok namja paruh baya duduk sambil menenggaak secangkir wine. Namja itu tersenyum.

“Seo Hwa? Ga Eul? Hello.” Kata Anthony Eusebio lembut, Seo Hwa berjalan dengan langkah cepat, ia menghampiri appanya.

“dad! You tell Xander oppa to stop singing and school again?!” kata – kata itu meluncur cepat dari mulut Seo Hwa. Appanya tampak terkejut, namja itu berdiri dan menghampiri ddalnya. Dengan cepat Seo Hwa menangis kencang.

“that isn’t the reason why your brother leave U-Kiss, he loves Ki Bum, Ki Seop, Dong Ho, Kevin, Eli, and Soo Hyun. The reason is the agency my daughter. Stop crying baby. I can’t see you like that. Maybe God want this so…” kata – kata Anthony terputus ketika ia melihat Xander datang dan memeluk Ga Eul yang menangis tanpa suara diambang pintu. Xander tampak menahan tangisnya.

“Seo Hwa-ya~” sebuah SMS masuk kedalam Hp Seo Hwa, itu dari Ki bum, namja yang sangat ia rindukan.

“keunake! Semua diantara kita lupakan saja. Aku tak ingin bersamamu. Aku ingin hubungan kita kembali seperti dongsaeng dan oppanya. Lagipula..” Seo Hwa tak sanggup lagi melanjutkan kata - katanya, Seo Hwa lalu mencoba menelpon Ki Bumn. Kali ini sudah keterlaluan Ki Bum mereject semua panggilan Seo Hwa. Yoja itu benar - benar hampir gila, Ga Eul berjalan menuju Seo Hwa dan memeluk yoja itu.

"Ia memutuskanku eon! Aku tak mau! Aku mencintainya! Aku harus menemuinya!" Kata Seo Hwa cepat, ia melepas pelukan Ga Eul dan berjalan menuju pintu ruangan itu. Xander memegang tangan adiknya erat. Seo Hwa tak berkata apapun, ia hanya menatap Oppanya dengan mata sembab dan muka yang basah. Xander terdiam ketika Seo Hwa menghentakkan tangannya dari genggaman Xander, perlahan tapi pasti sebuah tetesan air mata keluar dari mata Xander. Anthony namja paruh baya itu merengkuh Ga Eul hangat seperti ia memeluk ddalnya sendiri.

"Uncle," pekik Ga Eul dengan nada yang kembali terisak, namja itu menatap Ga Eul pelan.

"Kau tahu akan hal ini? Kenapa tak membicarakannya?! Kenapa menyembunyikannya!" Pekik Ga Eul hebat. Ia mencoba melepaskan diri dari pelukan Anthony, tapi appa 3 anak itu terus mendekapnya membuat perasaan yoja muda itu tenang.

-------

Ki Bum berjalan lunglai dengan tubuh yang lemah, akhir - akhir ini ia hanya menghabiskan hari - harinya minum, minum, dan minum. Perasaan kecewa itu menyelimutinya, namun Hyungnya begitu mencintainya, memberinya secercah kepercayaan diri lagi.

"Ki Bum Oppa," suara parau itu membuat kesadaran Ki Bum pulih 100%, ia memeluk yoja itu penuh kehangatan. Ia juga meneteskan air mata kepedihan yang selama ini ia tahan. Ia hanya minum, keluar tanpa arah, dan menghancurkan kamarnya. Namun didepan yoja yang begitu ia cintai kini tak bisa lagi ia menahan semuanya.

"Uljima.." Kata Xander pelan dibelakan Seo Hwa, hatinya merasa lebih sakit sekarang, ia bahkan melihat bagaimana perasaan adiknya yang rapuh dan manja itu didepan matanya. Seo Hwa hanya diam, ia terus menangis didalam pelukan Ki Bum, ia hanya ingin menumpahkan semuanya. Ia tak bisa menghentikan tangisnya sekarang.

"Uljima," kata Ki Bum tertahan.

"Keunake. Aku bukan member U-Kiss dan kau bukan Yojachinguku lagi." Kata Ki Bum sambil mempererat pelukannya. Xander membelalakan matanya, kini ia tahu alasan kenapa sejak menerima pesan dari HP-nya Seo Hwa menangis tak berhenti. Ia ingin menonjok Ki Bum yang ia anggap namdongsaengnya, tapi kekuatan itu hilang diterpa angin dingin yang menyapu Seoul. Bukan, Bukan angin itu yang membuatnya kehilangan kekuatan, dipikirannya masih teringat bagaimana Ga Eul menangis tanpa suara, dan bagaimana Seo Hwa menghentakkan tangannya ketika mereka masih ada didalam ruang kerja appanya. Lalu sekarang, suara tangisan Ki Bum dan Seo Hwa semakin mengerang satu sama lain membuat ia tak bisa berbuat apapun.

"Xander Oppa?" Suara yang dikenal akrab dengan Xander mengejutkan namja yang biasanya ceria itu.

"Mereka kenapa?" Tanya yoja itu sambil menunjuk Seo Hwa dan Ki Bum bingung, yoja itu juga tampak kebingungan dengan cara Xander menyambutnya. Tak seperti biasanya namja itu tersenyum kecil. Tak biasanya Ki Bum membiarkan air matanya jatuh. Dan Seo Hwa yoja yang ceria itu. Min Hee melirik Xander yang coba tersenum lebih lebar tapi ternayat senyumnya semakin membuat Min Hee curiga.

"Min Hee-a~? Kau disini? untuk apa?" Suara ga Eul serak dan pelan. Xander dan Min Hee menengok bersamaan. Yoja itu kini lebih terkejut lagi. Ia melihat senyum Ga Eul hilang.

"Jangan - Jangan kabar yang aku terima itu benar? kalau begitu....." kata - kata Min Hee terputus ketika akhirnya Ga Eul meneteskan air matanya lagi.

"Jaqi.." pekik seseorang diujung jalan, Ga Eul menghapus air matanya dan ternyata Kevin berlari menuju tempatnya berdiri terpaku didepan rumah hyung namjanya. Dengan cepat Kevin memeluk Ga Eul.

"Mianhae," kata evin sambil berbisik, Ga Eul hanya seakin erat memeluk namja yang begitu ia cintai.

"Malam itu, malam itu aku tahu segalanya.." kata Kevin lalu terputus oleh isakan tangisnya sendiri.

"Maka malam itu kau sengaja mengajakku makan ditempat itu?" tanya Ga Eul dengan nada bergetar.

"Sebenarnya yang ingin ku beritahu bukan dirimu, melainkan Dong Ho, tapi ternyata.."

"Aku salah, ternyata kau yang menemukannya tergeetak mabuk dan dengan cepat menangis karenanya. aku dan member lainnya sedang mengusahakan Ki Bum dan Xander Hyung agar kembali di U-Kiss, apa arti U-Kiss tanpa dua Hyungku...." kata - kata Kevin membuat Xander terdiam, tanpa mereka sadari Ki Bum sudah meninggalkan Seo Hwa dan masuk kedalam rumahnya.

"Hentikan semua ini! kami tak butuh tangis!" seseorang berjalan dari balik mobil hitam Xander. Itu Eli, Min Hee tersenyum menatap namjanya yang tampan, tapi mata Eli tampak sembab.

"Kau tak perlu sok kuat menahan tangis. bukankah kau selalu begitu? selalu ingin tampak kuat?" tanya Min hee sambil berjalan menuju Eli dan dengan cepat yoja itu merangkul lengan namjanya.

"Min Hee ya~ kita harus kuat, kalau tidak bagaimana Kiss Me? mereka selalu memberi dukungan untukku dan 6 member U-Kiss lainnya...."

*berlanjut ke part 2 yah :) kepanjangan ternyata kalu di jadiin satu part :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar