Part Two
ITS COMPLICATED LIFE
- New Love New Life -
Min Hee berjalan keluar kamarnya santai, ia melihat secarik kertas tergeletak di meja makan sambil menyantap sarapannya. *uhuk!! Tiba - tiba ia terbatuk, ia membaca kalimat itu pelan - pelan dan berulang - ulang.
"Kau hari ini dirumah~ jangan kemana - mana! Awas jika pergi! Ndo oppa, Kyu.."Min Hee memelototi tulisan itu kesal. Ia berjalan kedalam kamar Oppanya, ia berniat untuk membuat namja itu kesal seperti dirinya saat ini.
"Geusaramiiiiiii ahhhhhh~ jinjja!" Pekik Min Hee kesal, ia membanting tubuhnya keatas kasur namja itu. Ia lalu bangung menatap kesekeliling ruangan kamar itu. Disekeliling tembok yang penuh akan rak - rak CD games itu membuat kamar itu berbeda dari kamar lainnya. Kamar itu tertata dengan rapi meski kamar itu selalu menerima CD - CD baru, Min Hee menatap satu per satu koleksi oppanya, ia baru sadar CD games itu sangat beragam. Ia ingat appa dan eommanya selalu membelikan oppanya yang cerdas itu game dan game. *drrrrrrrr Sesuatu bergetar pelan dibalik selimut putih diatas ranjang itu, ia membalikan tubuhnya dan mengambil HP itu santai.
"5 panggilan," kata Min Hee dalam hati,
"Yobose..." Belum selesai yoja itu mengangkat panggilan ke-6 dan memberi salam kepada orang yang menelpon, suara nyaring tiba - tiba menusuk telinga Min Hee begitu saja.
"Hellloooooo? Kyu? Where are you? Hurry pick me up! Ya! Babo namja ! Jinjja!" Namja itu menutup kasar teleponnya, ia menaikkan kacamata hitam yang ia pakai. Ia berdiri dan mematung, ia benar - benar merindukan Seoul tapi tidak masa kecilnya apa lagi kenangan itu. Ia berjalan mondar - mandir beberapa menit lalu mencari - cari Wi-Fi karena Kyu Hyun yang berjanji menjemputnya tak datang - datang. Ia memasuki sebuah cafe yang memiliki fasilitas wi-fi. Ia membuka - bika kotak emailnya dan ingin segera menemukan alamat Kyu Hyun.
----------
"Ga Eul ah~ aku tak bisa keluar rumah, kau saja yang datang ke rumahku," kata Min Hee kesal. Ia lalu membuka kulkasnya yang kosong tanpa makanan. Ia lalu buru - buru menelpon Ga Eul lagi.
"Ara! Arasho!" Kata Ga Eul kesal, ketika menerima telpon rengekan dari Min Hee, Hee Chul lalu menatap ddalnya ganas. Jae Joong tersenyum lembut lalu mempersilakan Ga Eul untuk pergi.
"Eomma mian," kata Ga Eul memelas, Hee Chul hanya menatap ddalnya garang.
"Aku memang sudah janji dengan Min Hee," kata Ga Eul lagi, ia melemahkan suaranya. Ia memandang Jae Joong malu - malu, lalu membungkuk hormat.
"Ajjhuma mian.." Kata Ga Eul lagi, lalu meninggalkan ruang tamu, menuju kamarnya, bersiap lalu pergi.
"Hyong selalu berisik!" Soo Hyun membuka pintu rumahnya bersamaan dengan Ga Eul yang memegang knop pintu. Pintu itu tiba - tiba terbuka dan mengejutkan Ga Eul, ia terdiam beberapa detik karena kebisingan datang tanpa batas.
"Ooooo~ Ga Eul ah~ Xander Oppa Kyeoptagoo!" Xander mendekatkan mukanya kearah Ga Eul lalu ketika kesadaran Ga Eul datang ia tersenyum geli dan mendorong Xander kasar.
"Ash! Jinjja!" Kata Ga Eul lalu meninggalkan 2 namja pabo itu. Soo Hyun menarik lengan yodongsaengnya cepat. Ia menatap yoja itu dalam - dalam. Ga Eul terdiam sebentar.
"Ndo," kata Soo Hyun tertahan, Ga Eul menatap oppanya itu diam. Perasaannya masih sedikit takut melihat sorot mata namja dengan tampang galak itu. Ia tersenyum sebentar, seperti mengerti apa yang Soo Hyun maksudkan. Soo Hyun merenggangkan genggamannya.
"Arashoyo oppa. Nan ara," kata Ga Eul dengan tatapan sendunya, Xander menahan langkahnya, menatap yoja yang ia anggap dongsaengnya. Mata Ga Eul mulai memerah dan yoja itu tampak menahan air matanya agar tak jatuh.
"Jangan! Jangan temui namja itu! Aku akan menghabisinya jika kau menangis lagi karenanya. Dan jika kau menahanku serta membelanya dengan senyum hambarmu aku akan aku akan!" Kata - kata Soo Hyun terputus ketika Ga Eul menghadap oppanya itu tegap.
"Oppa! Kkokjonghajimaraguyo! Aku bukan pabo yoja lagi, aku melupakannya, dan kini aku hanya akan menatap namja yang benar - benar baik untukku." Kata Ga Eul sambil tersenyum dan menepuk bahu oppanya. Ga Eul lalu berbalik, senyumnya lenyap lagi. Soo Hyun menarik Ga Eul dan mendekap dongsaengnya hangat.
"Jangan membuat dirimu tampak bodoh Ga Eul-ah.." Kata Soo Hyun lembut, lalu melepaskan pelukannya. Ga Eul dengan cepat melesat pergi, ia ingin melupakan segalanya, jujur didalam hatinya rasa sakit itu tak hilang, atau belum hilang benar, tapi oppa bahkan dongsaengnya tidak ada yg tahu, bukan, mereka bahkan tidak boleh tahu yang sebenarnya, kata Ga Eul dalam hatinya.
"Kyu Hyong, kau tau, kau harus tau, ah kau harus mendengarkanku! Ku katakan padamu sekali lagi yah yoja itu benar – benar cantik! Aku itu punya fotonya. Dengarkan aku Kyu hyong!" pekik Kevin dengan nada tinggi tak berhenti sepanjang jalan. Ia berteriak – teriak meminta Kyu Hyun untuk mendengar celotehannya yag tak kunjung berhenti. Kyu Hyun hanya tampak cuek dengan omongan Kevin, tetapi setiap namja itu meninggikan suaranya membuat Kyu Hyun menoleh lalu berjalan lagi. Kyu Hyun menatap pagar yang terbuka dan ia yakin betul itu rumah Soo Hyun, ia mempercepat langkahnya mendului Kevin. Kevin yang selalu manja itu pun tak mau kalah ia juga mempercepat langkahnya hingga seorang yoja keluar dari pagar itu, Kevin membelalakan matanya tiba – tiba. Kevin menarik kengan Kyu Hyun tiba – tiba. Namja dengan mata sipit itu terdiam dan mematung, ia membatu tiba – tiba, Kyu Hyun pun terdiam memandang namja yang lebih muda darinya itu kebingungan. Saat yoja itu menatap Kevin an Kyu Hyun sebentar Kevin segera menundukkan wajahnya, wajah putih itu tampak merona setelah yoja itu melewati mereka dengan cepat Kevin berlari menuju rumah keluarga Shin itu cepat – cepat, Kyu Hyun menggaruk kepalanya kebingungan.
“Hyong! Hyong! HYONG!” Hee Chul berjalan kearah pintu rumahnya, ia kesal akan suara berisik itu, ia menatap Kevin bingung tampak di belakang Kevin ada seorang namja yang menunduk dan tersenyum member hormat pada Hee Chul, Soo Hyun datang dan menyentuh pundak eommanya lembut.
“Eomma, mian. Ia chinguku.” Kata Soo Hyun pelan, Hee Chul menatap adeulnya sebentar lalu masuk lagi kedalam ruang tamunya dimana Jae Joon sedang duduk menunggunya kembali.
“AJUMA!” Pekik Kevin tiba – tiba saat Hee Chul melangkah kedalam ruang tamunya, Kevin berjalan buru – buru menuju Hee Chul, yoja paruh baya itu benar – benar kebingungan sekarang menatap namja seperti Kevin.
“Kau punya ddal?” Tanya Kevin pasti, Soo Hyun menatap namja itu terkejut, ia menyikut tangan Alexander tapi namja itu pun tampak kebingungan. Hee Chul menatap Kevin mulai garang kali ini, yoja 3 anak itu menunjuk satu foto di dinding, foto keluarga yang bahagia. Ada dua orang yoja dan 3 namja tersenyum tampak bahagia. Kevin membalikkan kepalanya dan ia tersenyum dengan wajah yang menunjukkan betapa bahagiannya dia.
“Assa! Assa Hyong! Assa! Igo, igo ndo ddal? Igo Soo Hyun yodongsaeng?” Tanya Kevin bersemangat, sebuah tangan lembut menyentuh pundah Hee Chul, tampak wajah cantik Jae Joong yang tersenyum hangat.
“Aku harus pulang Chulie, ku harap Jae Ji dan Geun Yeong bisa berteman dengan mereka semua dengan baik,” kata Jae Joong sambil tersenyum hangat dan berjalan menuju pintu keluar.
“Jae-ya, changkam, kita makan malam bersama. Bukankah Yun Ho dan dua ddalmu itu baru sampai di Korea besok.” Kata Hee Chul sambil menyenderkan tubuhnya di dinding disamping kirinya.
“Aku telepon Ga Eul dan Dong Ho kalau begitu eomma. Nae chingu oddoke?” Tanya Soo Hyun bingung menatap Alexander, Kyu Hyun, dan Kevin. Hee Chul menatap adeulnya yang tampan dan tersenyum.
“Mereka akan ikut makan, tapi kalian yang pergi membeli sayurnya. Eomma akan memberikanmu uangnya.” Kata Hee Chul sambil memberi senyum manisnya.
--------
Ga Eul menatap Min Hee yang sedang menyantap nasi kotak pemberiannya. Pikiran yoja itu masih melayang, ia memikirkan bagaimana jika Oppa dan dongsaengnya tahu kalau perasaannya masih mili namja itu. Namja yang bahkan tak pernah diperlakukan hangat oleh oppa dan dongsaengnya.
“Ga Eul ah~” panggil Min Hee lembut, Ga Eul menatap chingunya bingung.
“HPmu bergetar,” kata Min Hee sambil menunjuk HP Ga Eul sebentar lalu ia kembali melanjutkan makannya. Ga Eul mengangkat panggilan yang masuk kedalam HPnya lalu menjawab sekenanya, ia menutup teleponnya kasar lalu menghembuskan nafasnya berat.
“Min Hee ya~ mianhe, uri eomma…” kata – kata Ga Eul terputus, Min Hee tersenyum, jika reaksi Ga Eul seperti itu pasti eommanya lah yang menelpon, lagi pula tadi ketika Ga Eul menerma telepon terdengar suara Hee Chul berteriak – teriak menyuruh ddalnya untuk pulang.
“Gwaenchana?” Tanya Ga Eul, ia benar – benar khawatir jika mendengar Min Hee sendirian, yoja itu terlalu ceroboh. Pikiran menyeramkan merasuk ke otak Ga Eul membuatnjya semakin mengkhwatirkan chingunya. Ia memencet tombol di HPnya lincah sambil tersenyum.
“Ki Seob ah~” kata Ga Eul tiba – tiba, Min Hee buru – buru menaruh sumpitnya dan berkomat – kamit meminta Ga Eul menutup teleponnya, tapi tiba – tiba senyuman Ga eul berubah menjadi senyuma maut lalu ia bergegas pergi sebelum suara ocehan Min Hee menghancurkan gendang telinganya, Ga Eul tersenyum lalu menutup pintu dan merapatkan jaketnya.
---------
“Noonaaaaaaaa….” Dong Ho berlari dan memeluk Noonanya dengan manja, ia tersenyum manis dan dengan lembut Ga Eul merangkul Dong Ho hangat.
“EOMMA! APPA! SOO HYUN HYUNG! Dong Ho kwa Noona wata! kekeke” suara manja Dong Ho keluar begitu ia membuka pintu rumahnya dan cepat – cepat membuka sepatunya dan masuk kedalam rumah.
“Oddiseo?” Tanya Han Kyung sambil meneguk air dari gelasnya ketika ia melihat Ga Eul baru datang bersama Dong Ho, Ga Eul hanya tersenyum sebentar.
“Min Hee Noona jib!” Kata Dong Ho sambil menarikkan bangku untuk Ga Eul.
“Oddoke ara?” Tanya Ga Eul kebingungan, Dong Ho hanya menyodorkan sms yang masuk dari HPnya lalu Ga Eul tersenyum sedikit.
“Sudah, ayo kalian makan. Jae, makanlah, kau kan membantuku,” kata Hee Chul sambil mempersilakan para tamunya untuk makan.
“Makan daging ini, ini daging sapi yang terbaik yang tadi kubeli,” kata Soo Hyun sambil menaruh sepotong daging sapi yang lumayan besar kedalam mangkuk nasi Ga Eul, Xander tersenyum lalu menaruh sebuah kimchi di mangkuk nasi Ga Eul. Yoja itu masih terdiam memandang mangkuk nasinya dan tiba – tiba dengan gaya malu – malunya Kevin menaruh sepotong udang di dalam mangkuk nasi Ga Eul.
“Yak!” pekik Dong Ho tiba – tiba, lalu ia menukar mangkuknya dengan mangkuk nasi Ga Eul dengan mangkuk nasinya dengan cepat.
“Noonaku alergi udang, jangan merusak kulit cantik noonaku.” Kata Dong Ho sambil menatap Kevin sinis. Han Kyung hanya tersenyum bangga menatap kelakuan adeulnya yang paling kecil itu.
--------
“Kenapa kau datang?” Tanya Min Hee ketus menatap Ki Seob ada dihadapannya, lebih tepatnya didepan pintu rumah yoja itu.
“Karena Ga Eul memintaku dan aku chingumu yang harus menjagamu karena aku namja,” kata Ki Seob sambil mengangkat sekantong plastic beer dan makanan ringan, lalu namja itu berjalan masuk kedalam rumah itu sebelum diperbolehkan masuk oleh pemiliknya.
“Kau tahu, dari nada bicara Ga Eul tadi aku masih dapat mendengar nada sedih yoja itu, kau tahu ingin sekali aku menghajar Kim Jong Hyun itu. Kau tahu ia bahkan berani menyakiti sahabatku.” Ki Seob berjalan masuk kedalam ruang tamu Min Hee kali ini, ia langsung merebahkan tubuhnya dan membuka sekaleng beer dan menyalakan TV yang berada tepat didepannya. Baru Min Hee ingin meneriaki Ki Seob yang bodoh yang selalu membuat masalah dan selalu beradu mulut dengan Min Hee ketika bel rumah itu berbunyi sekali lagi, Min Hee berjalan riang membuka pintu rumah itu berharap Oppanya pulang.
“You are Cho Kyu Hyun yodongsaeng?” tampak seorang namja mengenakan jaket hitam dengan poni samping, ia menggunakan kacamata hitam membuat namja itu tampak tampan, Min Hee membelalakan mata terkejut.
“YAAAAAAAAAAAAAAAA~ Dughu????!!!” Min Hee memekik heboh, Ki Seob terkejut buru – buru berlari mendatangi sahabatnya lalu dengan cepat dengan segenap kepaboannya Ki Seob mencoba mengusir Eli dengan meyirami namja itu dengan beer yang ada ditangannya.
“Stop! Stop!” pekik Eli hebat, Ki Seob terdiam sebentar lalu berdiri memandang namja itu. Ki Seob yang berwajah sangar itu selalu melakukan kelakuan bodoh dan tanpa ia ketahui ia malah membuat masalah baru.
“Nan, Eli ibnida! Cho Kyu Hyun’s friend.” Kata Eli sambil menahan emosinya yang naik karena Ki seob.
“uri oppa chingu? Oh~ mianhe, uri Ki Seob pabo. Masuk dan gantilah bajumu.” Kata Min Hee sambil mempersilakan Eli untuk masuk. Ki Seob menyikut tangan Min Hee kesal, ia menatap tak suka ke arah Eli.
“Aku harus menumpang mandi,” kata Eli dengan lafal Koreanya yang aneh.
“Min Hee ya, jaman sekarang kau harus hati – hati, banyak penipu,” kata Ki Seob sambil melirik Eli sinis. Namja yang berbadan tegap itu malah menatap kesal kearah Ki Seob.
“Kau tahu, ini semua karena dirimu, kau harusnya sadar diri!” kata Eli dengan nada galaknya.
“Kau benar – benar tak tahu malu. Seenaknya saja menumpang mandi.” Kata Ki Seob sambil duduk di sofa dengan santai.
“Ya!” Eli memekik kesal, *kreek, 3 orang itu menengok bersamaan ketika suara pintu terbuka merebak, Min Hee mengecek kedepan dan didapatinya seorang namja dengan rambut ikal itu.
“Oppa, ada temanmu.” Kata Min Hee sambil menyambut Kyu Hyun. Kyu Hyun menunjukkan wajah terkejutnya lalu buru – buru berlari masuk kedalam rumah.
“Kyong Jae hyong!” pekik Kyu Hyun terkejut. Ki Seob berdiri tiba – tiba lalu ia menodongkan remote TV yang sedang ia pegang kearah Eli dengan tatapan takut bercampur tak suka.
“Apa kataku, dia bahkan berbohong soal namanya Min Hee ya!” kata Ki Seob lagi,
“Kau lebih baik pulang sebelum menambah rumit masalah ini.” Kata Min Hee sambil menarik Ki Seob keluar rumahnya dan menutup pintu, Ki Seob berdiri mematung sebentar lalu Min Hee keluar lagi dan menarik remote TV yang masih dipegang Ki Seob.
“Pulang ya!” kata Min Hee ketus. Ki Seob berjalan keluar lalu mengoceh terus menerus.Eli berjalan dengan langkahnya yang menghentamkan emosi, ia kesal melihat kelakuan Ki Seob yang seperti itu, tak biasanya ia dikira penjahat. Min Hee duduk dan membereskan apa yang sudah Ki Seob lakukan terhadap ruang tamunya. Ia lalu merebahkan tubuhnya sambil berusaha menenangkan dirinya, suara langkah kaki datang dan berhenti tepat dibelakang dimana yoja itu duduk dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk.
“ndo ireum Min Hee?” sebuah suara yang cukup berkarakter memasuki dan menyentuh gendang telinga Min Hee, sontak yoja itu menoleh dan menatap kebingungan ketika melihat Eli yang bertelanjang dada.
“YA! Pakai bajumu!” pekik Min Hee tiba – tiba. Min Hee mulai aneh dengan sikap Eli yang seenaknya, bagaimana mungkin ia berani tak menggunakan baju dihadapan seorang yoja dan parahnya itu bukan didalam rumahnya.
“Gwaenchana Min Hee ya, ia terbiasa dengan gaya amerikanya sehingga ia sangat cuek.” Kata Kyu Hyun tiba – tiba.
--------
“Eum? Yeoboseyo…” suara Hye Ri masih datar ketika ia mengangkat telepon yang masuk keHPnya. Ia masih setengah sadar dan dengan nada asalnya ia mengangkat telepon itu.
“ne~ arayo..” kata yoja itu sekali lagi, lalu menutup teleponnya, baru ia menenggelamkan kepalanya dibalik selimut HPnya kembali bordering menandakan sebuah pesan masuk.
“Jangan lupa sarapan.” Hanya sepotong kalimat tapi ia mampu membuat Hye Ri tersenyum. Hye Ri kemudian menclose pesan itu dan ia terkejut ketika melihat jam di HPnya, ia lalu buru – buru bersiap dan berlari kerumah Min Hee.
“Yak! Kenapa lama sekali” Min Hee meneriaki Hye Ri yang sudah tampak diujung gang dekat rumahnya. Hye Ri melambai kearah chingunya lalu melanjutkan larinya.
“Mian, aku semalam dinner dengan Ye Sung,” kata Hye Ri sambil memasukkan tangannya kedalam saku jaketnya.
“Seoul semakin dingin,” suara seorang namja mengejutkan Hye Ri, yoja itu membalikkan badannya, lalu menatap seorang namja dengan kaus oblong hitam membuat Hye Ri membelalakan matanya. Hye Ri lalu memandang Min Hee dengan segan lalu.
“Kau masuklah kalau begitu, lagi pula salahmu kenapa hanya menggunakan baju yang seperti itu. Cepat masuk! Kalau kau sakit aku takkan mau mengurusmu!” kata Min Hee sambil mendorong Eli masuk kedalam rumah.
“Aku ingin ikut kekampusmu, bukankah boleh?” Tanya Eli sambil membuka pintu lagi, “Kalau begitu pakailah baju yang benar pabo! Cepat ganti baju!” pekik Min Hee hebat membuat Eli masuk dan bergegas berpakaian lengkap.
“Geu namja duguya?” Tanya Hye Ri saat pintu itu tertutup untuk keduaa kalinya, Min Hee membenarkan jaketnya lalu tersenyum sipit.
“Menurutmu dia siapa?” Tanya Min Hee santai, Hye Ri hanya mengangkat kedua bahunya member tanda bahwa ia tak tahu menahu.
“Dia teman oppaku,” kata Min Hee sambil tersenyum melangkah mendekati Hye Ri lalu Min Hee membisikkan sesuatu di telinga Hye Ri yang disambut tawa dari Hye Ri. Selang beberapa menit Eli keluar dengan jaket tebal yang menutubi tubuh tamannya. Ia berjalan disamping Min Hee sambil tersenyum ketus. Hye Ri dan Min Hee bingung menatap namja itu yang tadi tampak ceria kini berubah seperti itu.
--------------
Kevin berjalan riang menuju ruang kelasnya, senyum bahagianya terkembang dengan baik, ia duduk ditempat dimana biasa ia duduk dengan Dong Hae chingunya. Ia membuka sebuah buku berwarna ungu itu lalu ia terdiam dengan muka yang merona. Dong Hae mendatangi chingunya hati – hati, dengan langkah pelan Dong Hae berjalan menuju Kevin yang terdiam.
“Dong Hae annyeong,” sapa seorang yoja kearah namja yang mempunyai senyum manis itu. Kevin menatap Dong Hae tak percaya, ia tersenyum kea rah namja itu, lalu berdiri, berlari hingga ia memeluk Dong Hae erat.
“EWWW!” Dong Hae mendorong Kevin kasar, Kevin lalu berjalan menuju tempat asalnya duduk dan menyodorkan buku yang berhasil membuat namja dengan rambut kecoklatan itu keabisan kata – katanya.
“Bukumu?” Tanya Dong Hae sambil mengambil buku yang disodorkan Kevin kearahnya. Kevin menggeleng lembut lalu tersenyum sebentar.
“Bukalah, lalu kau akan tau..” kata – kata Kevin terputus saat tawanya malah keluar tak tertahan melihat reaksi Dong Hae yang semakin bingung.
“Yoja? Siapa yoja ini? Kalau ini bukan bukumu lalu ini buku siapa?” Tanya Dong Hae sambil duduk disamping Kevin.
“Namanya Shin Ga Eul, dia adik Soo Hyun hyong,” kata Kevin lembut, Dong Hae semakin tak mengerti kata – kata Kevin, ia kebingungan mendengarkan chingunya yang setiap harinya selalu berkelakuan aneh.
“Ini bukunya, bukunya terjatuh dan ia meninggalkannya, jadi kuambil, kau lihat, banyak kalimat – kalimat dan bahkan lagu disini, ini pasti buatannya!” kata Kevin sambil menggoyang – goyangkan lengan Dong Hae, namja itu hanya diam, menurutnya ini buku seorang namja bukan buku seorang yoja karena tulisan itu tegas dan sedikit berntakan untuk ukiran seorang yoja.
--------
Soo Hyun duduk diam dihadapan eommanya yang sudah berpakaian dengan cantik, Ga Eul duduk sambil terus memainkan HPnya lalu tiba – tiba Ga Eul memasukkan HPnya kedalam tas.
“Yang akan kita jemput itu keluarganya Jae Ajuma, sahabat baik eomma oppa.” Kata Ga Eul ikut membujuk oppanya, Soo Hyun memang selalu luluh jika yodongsaengnya yang membujuk dirinya, namun jika namdongsaengnya yang membujuk pasti akan terjadi adu mulut yang hanya bisa dihentikan oleh Hee Chul.
“Tapi kenapa aku Ga Eul ah?” Tanya Soo Hyun dengan nada kesalnya.
“Appa kerja oppa, Eomma tak pernah diperbolehkan membawa mobil oleh appa, aku dan Dong Ho tak punya sim.” Kata Ga Eul menjelaskan, Hee Chul tiba – tiba duduk disamping Ga Eul dan memeluk ddalnya hangat.
“OKE! Aku kalah,” kata Soo Hyun sambil berdiri dan mengambil kunci mobil mereka. Hee Chul kegirangan memeluk dan menciumi ddalnya tak tentu. Eomma cantik itu segera menelpon Jae Joong dan berteriak – teriak kegirangan.
*air port*
“Jae Ji! Geun Yeong!” pekik Jae Joong lalu dua ddal itu berlari memeluk eomma mereka, tampak sorang namja paruh baya yang tampan dengan dada yang bidang, mendorong troly berisi beberapa koper besar. Soo Hyun berdiri dibelakang yodongsaengnya menghadang orang – orang yang mungkin menabraki tubuh mungil Ga Eul.
“Yun Ho ya~ bogosipheo..” kata Hee Chul sambil memeluk Yun Ho hangat, senyum Hee Chul hilang ketika melihat Jae Ji dan Geun Yeong mengangkat koper yang berat.
“Soo Hyun, Ga Eul, bantu mereka,” kata Hee Chul, lalu Ga Eul berjalan dengan cepat lalu membantu Jae Ji.
“Ndo ireumeun Jae Ji?” Tanya Ga Eul lembut lalu membantu Jae Ji mengangkat koper Jae Ji.
“Ga Eul~ biar aku saja, kau tunggu sebentar, pasti hari ini akan melelahkan. Sebaiknya kau pulang djemput chingu ku.” Kata Soo Hyun lalu ia menelpon seseorang.
“ddalmu oddi?” Tanya Jae saat mereka meninggalkan bandara,
“dia dijemput chinguku aju, karena mobil ini terlalu sempit.” Kata Soo Hyun datar.
---------
“Biar aku saja yang membawa masuk barang – barang.” Kata Soo Hyun sambil menarik koper yang dipegang Geun Yeong kasar.
“Kau umur berapa?” Tanya Geun Yeong sambil berjalan mengiringi Soo Hyun.
“21 tahun,” kata Soo Hyun datar, lalu ada suara tawa seorang yoja tiba – tiba.
“Berarti aku punya seorang oppa,” kata Jae Ji polos, Soo Hyun hanya melempar senyum sebentar lalu kembali cuek seperti biasanya.
--------
Ga Eul diam memandang keluar jendela, tiba – tiba Kevin mengencangkan suara tape yang ada di mobilnya, Ga Eul lalu mematikan tape itu tiba – tiba,
“Wae?” Tanya Kevin bingung.
“itu lagu Julliete”
“Kau tahu lagu itu bagus, kau harus tau ketika si pencipta lagu yang bernama.. eum.. eum… pokoknya ia anak boyband SHINee,”
“SIGEUREUPDA!” kata Ga Eul kencang ketika Kevin masih asyik berceloteh. Mata yoja itu memerah, ia lalu menutup mukanya dengan kedua tangannya. Kevin hanya bisa memandang yoja disampingnya bingung, ia meminggirkan mobilnya dan ia diam sebentar.
“Ga Eul-ssi? Ndo gwaenchana?” Tanya Kevin pelan, dengan suara paraunya Ga Eul menyuruh Kevin kembali menjalankan mobilnya.
------
"Wae?" Tanya Min Hee ketika yoja itu masuk kedalam cafe dimana mereka biasa menunggu jam kuliah. Disamping Min Hee duduk Eli yang asyik bercerita tentang pengalamannya kepada Ye Sung, namjachingu dari Hye Ri. Hye Ri menatap Ga Eul sebentar lalu menatap Kevin. Dua orang itu hening dalam keramaian. Lalu pintu cafe terbuka, Onew datang dengan seorang namja.
"Jaqi, itu Onewkan?" Tanya Hye Ri sambil menunjuk namja yang masuk kedalam cafe tersebut, dengan, dengan namja yang..
"Ga Eul ah~ oddi, oddi kha?" Tanya Kevin sambil memegang tangan Ga Eul lembut, yoja itu menatap Kevin sebentar lalu melepaskan genggaman namja cantik itu dan pergi meninggalkan cafe itu. Jong Hyun berhadapan dengan Ga Eul, dan dengan cepat yoja itu berlari, menghindari kejaran Jong Hyun, Kevin lebih dulu mendapatkan Ga Eul. Ia menemukan yoja itu berdiri membelakanginya dan menangis.
"Ga Eul ah~" panggil Kevin pelan yoja itu terdiam, Kevin menarik Ga Eul lalu mendekap yoja itu hangat.
"Hiks.. Hiks.. Uljima Ga Eul ya.." Kata Kevin disela - sela tangisnya.
"Kenapa kau yang menangis pabo?" Tanya Ga Eul sambil mengelap mata Kevin, Kevin tersenyum lalu mengelap pipi Ga Eul lembut.
"Itu karena aku tak sanggup melihatmu menangis," kata Kevin sambil memeluk Ga Eul sekali lagi. Jong Hyun terdiam dan melihat kejadian itu dengan perasaan tak sukanya. Iya diam, mengepalkan tangannya, lalu entah datang iblis tak jelas datangnya merasuk kedalam pikiran namja itu. Ia berjalan cepat, menarik tangan Kevin, dan mendorong namja yang memang lebih kurus darinya, Kevin tersungkur hebat. Namja itu lupa kalau ia tak menggunakan jaket tebalnya, ia lalu berniat berdiri, tapi Jong Hyun yang memang terkenal berandal langsung menarik kerah baju Kevin, dan siap menghajar namja itu.
"Geumanae! Jong Hyun - ah.." Ga Eul berteriak dengan hebat, Jong Hyun menengok kearah mantan yoja chingunya, dia menurunkanm emosinya.
"Kau bukan namja chinguku, lalu untuk apa berbuat seperti itu Jong Hyun - ah~ kau bukan siapa - siapa. Bahkan kau yang paling dibenci oppa dan dongsaengku! Kau tahu, kau membuat semua orang membencimu." Ga Eul melanjutkan kata - katanya dengan suara yang ia buat seolah - olah ia kuat, ia lalu menarik Kevin dan menepuk - nepuk badan Kevin lembut, menghilangkan sisa - sisa salju yang sedikit ada di baju namja itu.
"Ppali kha.. Gwaenchana? Pasti dingin.." Kata Ga Eul sambil memakaikan syal yang ia gunakan ke leher Kevin. Yoja itu dengan cepat memeluk lengan Kevin dan meninggalkan Jong Hyun yang masih terdiam dan tanpa Ga Eul sadari air mata namja itu menetes perlahan.
------------
"Dong Ho ya? Wae?" Tanya Hyun Ah sambil mengintip layar HP yang sedang dipandangi Dong Ho.
"Aku merindukan Noonaku, aku khawatir tentangnya," kata Dong Ho berbisik, tiba - tiba ada sebuah buku datang diantara Hyun Ah dan Dong Ho, Hyun Ah menoleh kearah Tae Min, namja berambut jamur itu tampak tertawa geli, lalu dengan cepat Hyun Ah menjambak rambut Tae Min kasar.
"Jangan merusak mahkotakuuuuu!" Pekiknya kearah kembarannya itu.
"Aku ingin bertemu dengan Noonamu, bolehkah?" Tanya Hyun Ah malu - malu. Dong Ho mengangguk pasti.
-------
"NOONA? HYONG?!" Pekik Dong Ho cepat lalu berlari masuk, ia berharap Noona dan Hyongnya ada dirumah. Ia mengepalkan tangannya, ia bahkan lupa kalau Hyun Ah belum ia persilakan masuk.
"Wae Dong Ho ya?" Tanya Ga Eul sambil memeluk Dong Ho lembut, dongsaengnya itu malah mendorong noonanya kasar.
"Kevin Woo Eusebio?! Apa yang kau lakukan dirumahku?!" Pekik Dong Ho cepat ketika melihat Kevin hanya menggunakan kaus dalam saja. Namja yang paling kecil itu berlari kedapur dan ia memberatkan spons cuci piring dengan air, Kevin dengan cepat berlari menuju keluar rumah, dan tiba - tiba saja *byur, Hyun Ah lah yang terkena spons air itu.
"Kau berpikiran yadong kah dongsaengku?" Ga Eul menjitak kepala Dong Ho pelan.
"Noonaaaa?" Pekik Dong Ho manja.
"Aigoo, siapa itu? Yojachingumu Dong Ho ya? Neomu kyeoptagu.." Kata Ga Eul sambil menarik Hyun Ah masuk, lalu tersenyum manis menyuruh Kevin untuk kembali ketempat asalnya. Dengan langkah ragu Kevin berjalan memasuki rumah yang cukup besar itu.
"Kau yojachingu dongsaengku?" Tanya Ga Eul sambil menyodorkan beberapa helai baju kearah Hyun Ah.
"Gwaenchana eonni ya.. Aku bisa pulang saja." Kata Hyun Ah malu - malu.
"Anni!" Pekik Ga Eul sebentar.
"Ah~ bagaimana kalau kau mengikuti pelajaran Xander oppa, bukankah kalian akan tes matematika? Xander oppa jagonya. Belajarlah sebentar, eomma dan appaku juga oppaku pulang malam. Jadi tolong buat rumah ini ramai. Gantilah bajumu." Kata Ga Eul lembut.
ITS COMPLICATED LIFE
- New Love New Life -
Min Hee berjalan keluar kamarnya santai, ia melihat secarik kertas tergeletak di meja makan sambil menyantap sarapannya. *uhuk!! Tiba - tiba ia terbatuk, ia membaca kalimat itu pelan - pelan dan berulang - ulang.
"Kau hari ini dirumah~ jangan kemana - mana! Awas jika pergi! Ndo oppa, Kyu.."Min Hee memelototi tulisan itu kesal. Ia berjalan kedalam kamar Oppanya, ia berniat untuk membuat namja itu kesal seperti dirinya saat ini.
"Geusaramiiiiiii ahhhhhh~ jinjja!" Pekik Min Hee kesal, ia membanting tubuhnya keatas kasur namja itu. Ia lalu bangung menatap kesekeliling ruangan kamar itu. Disekeliling tembok yang penuh akan rak - rak CD games itu membuat kamar itu berbeda dari kamar lainnya. Kamar itu tertata dengan rapi meski kamar itu selalu menerima CD - CD baru, Min Hee menatap satu per satu koleksi oppanya, ia baru sadar CD games itu sangat beragam. Ia ingat appa dan eommanya selalu membelikan oppanya yang cerdas itu game dan game. *drrrrrrrr Sesuatu bergetar pelan dibalik selimut putih diatas ranjang itu, ia membalikan tubuhnya dan mengambil HP itu santai.
"5 panggilan," kata Min Hee dalam hati,
"Yobose..." Belum selesai yoja itu mengangkat panggilan ke-6 dan memberi salam kepada orang yang menelpon, suara nyaring tiba - tiba menusuk telinga Min Hee begitu saja.
"Hellloooooo? Kyu? Where are you? Hurry pick me up! Ya! Babo namja ! Jinjja!" Namja itu menutup kasar teleponnya, ia menaikkan kacamata hitam yang ia pakai. Ia berdiri dan mematung, ia benar - benar merindukan Seoul tapi tidak masa kecilnya apa lagi kenangan itu. Ia berjalan mondar - mandir beberapa menit lalu mencari - cari Wi-Fi karena Kyu Hyun yang berjanji menjemputnya tak datang - datang. Ia memasuki sebuah cafe yang memiliki fasilitas wi-fi. Ia membuka - bika kotak emailnya dan ingin segera menemukan alamat Kyu Hyun.
----------
"Ga Eul ah~ aku tak bisa keluar rumah, kau saja yang datang ke rumahku," kata Min Hee kesal. Ia lalu membuka kulkasnya yang kosong tanpa makanan. Ia lalu buru - buru menelpon Ga Eul lagi.
"Ara! Arasho!" Kata Ga Eul kesal, ketika menerima telpon rengekan dari Min Hee, Hee Chul lalu menatap ddalnya ganas. Jae Joong tersenyum lembut lalu mempersilakan Ga Eul untuk pergi.
"Eomma mian," kata Ga Eul memelas, Hee Chul hanya menatap ddalnya garang.
"Aku memang sudah janji dengan Min Hee," kata Ga Eul lagi, ia melemahkan suaranya. Ia memandang Jae Joong malu - malu, lalu membungkuk hormat.
"Ajjhuma mian.." Kata Ga Eul lagi, lalu meninggalkan ruang tamu, menuju kamarnya, bersiap lalu pergi.
"Hyong selalu berisik!" Soo Hyun membuka pintu rumahnya bersamaan dengan Ga Eul yang memegang knop pintu. Pintu itu tiba - tiba terbuka dan mengejutkan Ga Eul, ia terdiam beberapa detik karena kebisingan datang tanpa batas.
"Ooooo~ Ga Eul ah~ Xander Oppa Kyeoptagoo!" Xander mendekatkan mukanya kearah Ga Eul lalu ketika kesadaran Ga Eul datang ia tersenyum geli dan mendorong Xander kasar.
"Ash! Jinjja!" Kata Ga Eul lalu meninggalkan 2 namja pabo itu. Soo Hyun menarik lengan yodongsaengnya cepat. Ia menatap yoja itu dalam - dalam. Ga Eul terdiam sebentar.
"Ndo," kata Soo Hyun tertahan, Ga Eul menatap oppanya itu diam. Perasaannya masih sedikit takut melihat sorot mata namja dengan tampang galak itu. Ia tersenyum sebentar, seperti mengerti apa yang Soo Hyun maksudkan. Soo Hyun merenggangkan genggamannya.
"Arashoyo oppa. Nan ara," kata Ga Eul dengan tatapan sendunya, Xander menahan langkahnya, menatap yoja yang ia anggap dongsaengnya. Mata Ga Eul mulai memerah dan yoja itu tampak menahan air matanya agar tak jatuh.
"Jangan! Jangan temui namja itu! Aku akan menghabisinya jika kau menangis lagi karenanya. Dan jika kau menahanku serta membelanya dengan senyum hambarmu aku akan aku akan!" Kata - kata Soo Hyun terputus ketika Ga Eul menghadap oppanya itu tegap.
"Oppa! Kkokjonghajimaraguyo! Aku bukan pabo yoja lagi, aku melupakannya, dan kini aku hanya akan menatap namja yang benar - benar baik untukku." Kata Ga Eul sambil tersenyum dan menepuk bahu oppanya. Ga Eul lalu berbalik, senyumnya lenyap lagi. Soo Hyun menarik Ga Eul dan mendekap dongsaengnya hangat.
"Jangan membuat dirimu tampak bodoh Ga Eul-ah.." Kata Soo Hyun lembut, lalu melepaskan pelukannya. Ga Eul dengan cepat melesat pergi, ia ingin melupakan segalanya, jujur didalam hatinya rasa sakit itu tak hilang, atau belum hilang benar, tapi oppa bahkan dongsaengnya tidak ada yg tahu, bukan, mereka bahkan tidak boleh tahu yang sebenarnya, kata Ga Eul dalam hatinya.
"Kyu Hyong, kau tau, kau harus tau, ah kau harus mendengarkanku! Ku katakan padamu sekali lagi yah yoja itu benar – benar cantik! Aku itu punya fotonya. Dengarkan aku Kyu hyong!" pekik Kevin dengan nada tinggi tak berhenti sepanjang jalan. Ia berteriak – teriak meminta Kyu Hyun untuk mendengar celotehannya yag tak kunjung berhenti. Kyu Hyun hanya tampak cuek dengan omongan Kevin, tetapi setiap namja itu meninggikan suaranya membuat Kyu Hyun menoleh lalu berjalan lagi. Kyu Hyun menatap pagar yang terbuka dan ia yakin betul itu rumah Soo Hyun, ia mempercepat langkahnya mendului Kevin. Kevin yang selalu manja itu pun tak mau kalah ia juga mempercepat langkahnya hingga seorang yoja keluar dari pagar itu, Kevin membelalakan matanya tiba – tiba. Kevin menarik kengan Kyu Hyun tiba – tiba. Namja dengan mata sipit itu terdiam dan mematung, ia membatu tiba – tiba, Kyu Hyun pun terdiam memandang namja yang lebih muda darinya itu kebingungan. Saat yoja itu menatap Kevin an Kyu Hyun sebentar Kevin segera menundukkan wajahnya, wajah putih itu tampak merona setelah yoja itu melewati mereka dengan cepat Kevin berlari menuju rumah keluarga Shin itu cepat – cepat, Kyu Hyun menggaruk kepalanya kebingungan.
“Hyong! Hyong! HYONG!” Hee Chul berjalan kearah pintu rumahnya, ia kesal akan suara berisik itu, ia menatap Kevin bingung tampak di belakang Kevin ada seorang namja yang menunduk dan tersenyum member hormat pada Hee Chul, Soo Hyun datang dan menyentuh pundak eommanya lembut.
“Eomma, mian. Ia chinguku.” Kata Soo Hyun pelan, Hee Chul menatap adeulnya sebentar lalu masuk lagi kedalam ruang tamunya dimana Jae Joon sedang duduk menunggunya kembali.
“AJUMA!” Pekik Kevin tiba – tiba saat Hee Chul melangkah kedalam ruang tamunya, Kevin berjalan buru – buru menuju Hee Chul, yoja paruh baya itu benar – benar kebingungan sekarang menatap namja seperti Kevin.
“Kau punya ddal?” Tanya Kevin pasti, Soo Hyun menatap namja itu terkejut, ia menyikut tangan Alexander tapi namja itu pun tampak kebingungan. Hee Chul menatap Kevin mulai garang kali ini, yoja 3 anak itu menunjuk satu foto di dinding, foto keluarga yang bahagia. Ada dua orang yoja dan 3 namja tersenyum tampak bahagia. Kevin membalikkan kepalanya dan ia tersenyum dengan wajah yang menunjukkan betapa bahagiannya dia.
“Assa! Assa Hyong! Assa! Igo, igo ndo ddal? Igo Soo Hyun yodongsaeng?” Tanya Kevin bersemangat, sebuah tangan lembut menyentuh pundah Hee Chul, tampak wajah cantik Jae Joong yang tersenyum hangat.
“Aku harus pulang Chulie, ku harap Jae Ji dan Geun Yeong bisa berteman dengan mereka semua dengan baik,” kata Jae Joong sambil tersenyum hangat dan berjalan menuju pintu keluar.
“Jae-ya, changkam, kita makan malam bersama. Bukankah Yun Ho dan dua ddalmu itu baru sampai di Korea besok.” Kata Hee Chul sambil menyenderkan tubuhnya di dinding disamping kirinya.
“Aku telepon Ga Eul dan Dong Ho kalau begitu eomma. Nae chingu oddoke?” Tanya Soo Hyun bingung menatap Alexander, Kyu Hyun, dan Kevin. Hee Chul menatap adeulnya yang tampan dan tersenyum.
“Mereka akan ikut makan, tapi kalian yang pergi membeli sayurnya. Eomma akan memberikanmu uangnya.” Kata Hee Chul sambil memberi senyum manisnya.
--------
Ga Eul menatap Min Hee yang sedang menyantap nasi kotak pemberiannya. Pikiran yoja itu masih melayang, ia memikirkan bagaimana jika Oppa dan dongsaengnya tahu kalau perasaannya masih mili namja itu. Namja yang bahkan tak pernah diperlakukan hangat oleh oppa dan dongsaengnya.
“Ga Eul ah~” panggil Min Hee lembut, Ga Eul menatap chingunya bingung.
“HPmu bergetar,” kata Min Hee sambil menunjuk HP Ga Eul sebentar lalu ia kembali melanjutkan makannya. Ga Eul mengangkat panggilan yang masuk kedalam HPnya lalu menjawab sekenanya, ia menutup teleponnya kasar lalu menghembuskan nafasnya berat.
“Min Hee ya~ mianhe, uri eomma…” kata – kata Ga Eul terputus, Min Hee tersenyum, jika reaksi Ga Eul seperti itu pasti eommanya lah yang menelpon, lagi pula tadi ketika Ga Eul menerma telepon terdengar suara Hee Chul berteriak – teriak menyuruh ddalnya untuk pulang.
“Gwaenchana?” Tanya Ga Eul, ia benar – benar khawatir jika mendengar Min Hee sendirian, yoja itu terlalu ceroboh. Pikiran menyeramkan merasuk ke otak Ga Eul membuatnjya semakin mengkhwatirkan chingunya. Ia memencet tombol di HPnya lincah sambil tersenyum.
“Ki Seob ah~” kata Ga Eul tiba – tiba, Min Hee buru – buru menaruh sumpitnya dan berkomat – kamit meminta Ga Eul menutup teleponnya, tapi tiba – tiba senyuman Ga eul berubah menjadi senyuma maut lalu ia bergegas pergi sebelum suara ocehan Min Hee menghancurkan gendang telinganya, Ga Eul tersenyum lalu menutup pintu dan merapatkan jaketnya.
---------
“Noonaaaaaaaa….” Dong Ho berlari dan memeluk Noonanya dengan manja, ia tersenyum manis dan dengan lembut Ga Eul merangkul Dong Ho hangat.
“EOMMA! APPA! SOO HYUN HYUNG! Dong Ho kwa Noona wata! kekeke” suara manja Dong Ho keluar begitu ia membuka pintu rumahnya dan cepat – cepat membuka sepatunya dan masuk kedalam rumah.
“Oddiseo?” Tanya Han Kyung sambil meneguk air dari gelasnya ketika ia melihat Ga Eul baru datang bersama Dong Ho, Ga Eul hanya tersenyum sebentar.
“Min Hee Noona jib!” Kata Dong Ho sambil menarikkan bangku untuk Ga Eul.
“Oddoke ara?” Tanya Ga Eul kebingungan, Dong Ho hanya menyodorkan sms yang masuk dari HPnya lalu Ga Eul tersenyum sedikit.
“Sudah, ayo kalian makan. Jae, makanlah, kau kan membantuku,” kata Hee Chul sambil mempersilakan para tamunya untuk makan.
“Makan daging ini, ini daging sapi yang terbaik yang tadi kubeli,” kata Soo Hyun sambil menaruh sepotong daging sapi yang lumayan besar kedalam mangkuk nasi Ga Eul, Xander tersenyum lalu menaruh sebuah kimchi di mangkuk nasi Ga Eul. Yoja itu masih terdiam memandang mangkuk nasinya dan tiba – tiba dengan gaya malu – malunya Kevin menaruh sepotong udang di dalam mangkuk nasi Ga Eul.
“Yak!” pekik Dong Ho tiba – tiba, lalu ia menukar mangkuknya dengan mangkuk nasi Ga Eul dengan mangkuk nasinya dengan cepat.
“Noonaku alergi udang, jangan merusak kulit cantik noonaku.” Kata Dong Ho sambil menatap Kevin sinis. Han Kyung hanya tersenyum bangga menatap kelakuan adeulnya yang paling kecil itu.
--------
“Kenapa kau datang?” Tanya Min Hee ketus menatap Ki Seob ada dihadapannya, lebih tepatnya didepan pintu rumah yoja itu.
“Karena Ga Eul memintaku dan aku chingumu yang harus menjagamu karena aku namja,” kata Ki Seob sambil mengangkat sekantong plastic beer dan makanan ringan, lalu namja itu berjalan masuk kedalam rumah itu sebelum diperbolehkan masuk oleh pemiliknya.
“Kau tahu, dari nada bicara Ga Eul tadi aku masih dapat mendengar nada sedih yoja itu, kau tahu ingin sekali aku menghajar Kim Jong Hyun itu. Kau tahu ia bahkan berani menyakiti sahabatku.” Ki Seob berjalan masuk kedalam ruang tamu Min Hee kali ini, ia langsung merebahkan tubuhnya dan membuka sekaleng beer dan menyalakan TV yang berada tepat didepannya. Baru Min Hee ingin meneriaki Ki Seob yang bodoh yang selalu membuat masalah dan selalu beradu mulut dengan Min Hee ketika bel rumah itu berbunyi sekali lagi, Min Hee berjalan riang membuka pintu rumah itu berharap Oppanya pulang.
“You are Cho Kyu Hyun yodongsaeng?” tampak seorang namja mengenakan jaket hitam dengan poni samping, ia menggunakan kacamata hitam membuat namja itu tampak tampan, Min Hee membelalakan mata terkejut.
“YAAAAAAAAAAAAAAAA~ Dughu????!!!” Min Hee memekik heboh, Ki Seob terkejut buru – buru berlari mendatangi sahabatnya lalu dengan cepat dengan segenap kepaboannya Ki Seob mencoba mengusir Eli dengan meyirami namja itu dengan beer yang ada ditangannya.
“Stop! Stop!” pekik Eli hebat, Ki Seob terdiam sebentar lalu berdiri memandang namja itu. Ki Seob yang berwajah sangar itu selalu melakukan kelakuan bodoh dan tanpa ia ketahui ia malah membuat masalah baru.
“Nan, Eli ibnida! Cho Kyu Hyun’s friend.” Kata Eli sambil menahan emosinya yang naik karena Ki seob.
“uri oppa chingu? Oh~ mianhe, uri Ki Seob pabo. Masuk dan gantilah bajumu.” Kata Min Hee sambil mempersilakan Eli untuk masuk. Ki Seob menyikut tangan Min Hee kesal, ia menatap tak suka ke arah Eli.
“Aku harus menumpang mandi,” kata Eli dengan lafal Koreanya yang aneh.
“Min Hee ya, jaman sekarang kau harus hati – hati, banyak penipu,” kata Ki Seob sambil melirik Eli sinis. Namja yang berbadan tegap itu malah menatap kesal kearah Ki Seob.
“Kau tahu, ini semua karena dirimu, kau harusnya sadar diri!” kata Eli dengan nada galaknya.
“Kau benar – benar tak tahu malu. Seenaknya saja menumpang mandi.” Kata Ki Seob sambil duduk di sofa dengan santai.
“Ya!” Eli memekik kesal, *kreek, 3 orang itu menengok bersamaan ketika suara pintu terbuka merebak, Min Hee mengecek kedepan dan didapatinya seorang namja dengan rambut ikal itu.
“Oppa, ada temanmu.” Kata Min Hee sambil menyambut Kyu Hyun. Kyu Hyun menunjukkan wajah terkejutnya lalu buru – buru berlari masuk kedalam rumah.
“Kyong Jae hyong!” pekik Kyu Hyun terkejut. Ki Seob berdiri tiba – tiba lalu ia menodongkan remote TV yang sedang ia pegang kearah Eli dengan tatapan takut bercampur tak suka.
“Apa kataku, dia bahkan berbohong soal namanya Min Hee ya!” kata Ki Seob lagi,
“Kau lebih baik pulang sebelum menambah rumit masalah ini.” Kata Min Hee sambil menarik Ki Seob keluar rumahnya dan menutup pintu, Ki Seob berdiri mematung sebentar lalu Min Hee keluar lagi dan menarik remote TV yang masih dipegang Ki Seob.
“Pulang ya!” kata Min Hee ketus. Ki Seob berjalan keluar lalu mengoceh terus menerus.Eli berjalan dengan langkahnya yang menghentamkan emosi, ia kesal melihat kelakuan Ki Seob yang seperti itu, tak biasanya ia dikira penjahat. Min Hee duduk dan membereskan apa yang sudah Ki Seob lakukan terhadap ruang tamunya. Ia lalu merebahkan tubuhnya sambil berusaha menenangkan dirinya, suara langkah kaki datang dan berhenti tepat dibelakang dimana yoja itu duduk dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk.
“ndo ireum Min Hee?” sebuah suara yang cukup berkarakter memasuki dan menyentuh gendang telinga Min Hee, sontak yoja itu menoleh dan menatap kebingungan ketika melihat Eli yang bertelanjang dada.
“YA! Pakai bajumu!” pekik Min Hee tiba – tiba. Min Hee mulai aneh dengan sikap Eli yang seenaknya, bagaimana mungkin ia berani tak menggunakan baju dihadapan seorang yoja dan parahnya itu bukan didalam rumahnya.
“Gwaenchana Min Hee ya, ia terbiasa dengan gaya amerikanya sehingga ia sangat cuek.” Kata Kyu Hyun tiba – tiba.
--------
“Eum? Yeoboseyo…” suara Hye Ri masih datar ketika ia mengangkat telepon yang masuk keHPnya. Ia masih setengah sadar dan dengan nada asalnya ia mengangkat telepon itu.
“ne~ arayo..” kata yoja itu sekali lagi, lalu menutup teleponnya, baru ia menenggelamkan kepalanya dibalik selimut HPnya kembali bordering menandakan sebuah pesan masuk.
“Jangan lupa sarapan.” Hanya sepotong kalimat tapi ia mampu membuat Hye Ri tersenyum. Hye Ri kemudian menclose pesan itu dan ia terkejut ketika melihat jam di HPnya, ia lalu buru – buru bersiap dan berlari kerumah Min Hee.
“Yak! Kenapa lama sekali” Min Hee meneriaki Hye Ri yang sudah tampak diujung gang dekat rumahnya. Hye Ri melambai kearah chingunya lalu melanjutkan larinya.
“Mian, aku semalam dinner dengan Ye Sung,” kata Hye Ri sambil memasukkan tangannya kedalam saku jaketnya.
“Seoul semakin dingin,” suara seorang namja mengejutkan Hye Ri, yoja itu membalikkan badannya, lalu menatap seorang namja dengan kaus oblong hitam membuat Hye Ri membelalakan matanya. Hye Ri lalu memandang Min Hee dengan segan lalu.
“Kau masuklah kalau begitu, lagi pula salahmu kenapa hanya menggunakan baju yang seperti itu. Cepat masuk! Kalau kau sakit aku takkan mau mengurusmu!” kata Min Hee sambil mendorong Eli masuk kedalam rumah.
“Aku ingin ikut kekampusmu, bukankah boleh?” Tanya Eli sambil membuka pintu lagi, “Kalau begitu pakailah baju yang benar pabo! Cepat ganti baju!” pekik Min Hee hebat membuat Eli masuk dan bergegas berpakaian lengkap.
“Geu namja duguya?” Tanya Hye Ri saat pintu itu tertutup untuk keduaa kalinya, Min Hee membenarkan jaketnya lalu tersenyum sipit.
“Menurutmu dia siapa?” Tanya Min Hee santai, Hye Ri hanya mengangkat kedua bahunya member tanda bahwa ia tak tahu menahu.
“Dia teman oppaku,” kata Min Hee sambil tersenyum melangkah mendekati Hye Ri lalu Min Hee membisikkan sesuatu di telinga Hye Ri yang disambut tawa dari Hye Ri. Selang beberapa menit Eli keluar dengan jaket tebal yang menutubi tubuh tamannya. Ia berjalan disamping Min Hee sambil tersenyum ketus. Hye Ri dan Min Hee bingung menatap namja itu yang tadi tampak ceria kini berubah seperti itu.
--------------
Kevin berjalan riang menuju ruang kelasnya, senyum bahagianya terkembang dengan baik, ia duduk ditempat dimana biasa ia duduk dengan Dong Hae chingunya. Ia membuka sebuah buku berwarna ungu itu lalu ia terdiam dengan muka yang merona. Dong Hae mendatangi chingunya hati – hati, dengan langkah pelan Dong Hae berjalan menuju Kevin yang terdiam.
“Dong Hae annyeong,” sapa seorang yoja kearah namja yang mempunyai senyum manis itu. Kevin menatap Dong Hae tak percaya, ia tersenyum kea rah namja itu, lalu berdiri, berlari hingga ia memeluk Dong Hae erat.
“EWWW!” Dong Hae mendorong Kevin kasar, Kevin lalu berjalan menuju tempat asalnya duduk dan menyodorkan buku yang berhasil membuat namja dengan rambut kecoklatan itu keabisan kata – katanya.
“Bukumu?” Tanya Dong Hae sambil mengambil buku yang disodorkan Kevin kearahnya. Kevin menggeleng lembut lalu tersenyum sebentar.
“Bukalah, lalu kau akan tau..” kata – kata Kevin terputus saat tawanya malah keluar tak tertahan melihat reaksi Dong Hae yang semakin bingung.
“Yoja? Siapa yoja ini? Kalau ini bukan bukumu lalu ini buku siapa?” Tanya Dong Hae sambil duduk disamping Kevin.
“Namanya Shin Ga Eul, dia adik Soo Hyun hyong,” kata Kevin lembut, Dong Hae semakin tak mengerti kata – kata Kevin, ia kebingungan mendengarkan chingunya yang setiap harinya selalu berkelakuan aneh.
“Ini bukunya, bukunya terjatuh dan ia meninggalkannya, jadi kuambil, kau lihat, banyak kalimat – kalimat dan bahkan lagu disini, ini pasti buatannya!” kata Kevin sambil menggoyang – goyangkan lengan Dong Hae, namja itu hanya diam, menurutnya ini buku seorang namja bukan buku seorang yoja karena tulisan itu tegas dan sedikit berntakan untuk ukiran seorang yoja.
--------
Soo Hyun duduk diam dihadapan eommanya yang sudah berpakaian dengan cantik, Ga Eul duduk sambil terus memainkan HPnya lalu tiba – tiba Ga Eul memasukkan HPnya kedalam tas.
“Yang akan kita jemput itu keluarganya Jae Ajuma, sahabat baik eomma oppa.” Kata Ga Eul ikut membujuk oppanya, Soo Hyun memang selalu luluh jika yodongsaengnya yang membujuk dirinya, namun jika namdongsaengnya yang membujuk pasti akan terjadi adu mulut yang hanya bisa dihentikan oleh Hee Chul.
“Tapi kenapa aku Ga Eul ah?” Tanya Soo Hyun dengan nada kesalnya.
“Appa kerja oppa, Eomma tak pernah diperbolehkan membawa mobil oleh appa, aku dan Dong Ho tak punya sim.” Kata Ga Eul menjelaskan, Hee Chul tiba – tiba duduk disamping Ga Eul dan memeluk ddalnya hangat.
“OKE! Aku kalah,” kata Soo Hyun sambil berdiri dan mengambil kunci mobil mereka. Hee Chul kegirangan memeluk dan menciumi ddalnya tak tentu. Eomma cantik itu segera menelpon Jae Joong dan berteriak – teriak kegirangan.
*air port*
“Jae Ji! Geun Yeong!” pekik Jae Joong lalu dua ddal itu berlari memeluk eomma mereka, tampak sorang namja paruh baya yang tampan dengan dada yang bidang, mendorong troly berisi beberapa koper besar. Soo Hyun berdiri dibelakang yodongsaengnya menghadang orang – orang yang mungkin menabraki tubuh mungil Ga Eul.
“Yun Ho ya~ bogosipheo..” kata Hee Chul sambil memeluk Yun Ho hangat, senyum Hee Chul hilang ketika melihat Jae Ji dan Geun Yeong mengangkat koper yang berat.
“Soo Hyun, Ga Eul, bantu mereka,” kata Hee Chul, lalu Ga Eul berjalan dengan cepat lalu membantu Jae Ji.
“Ndo ireumeun Jae Ji?” Tanya Ga Eul lembut lalu membantu Jae Ji mengangkat koper Jae Ji.
“Ga Eul~ biar aku saja, kau tunggu sebentar, pasti hari ini akan melelahkan. Sebaiknya kau pulang djemput chingu ku.” Kata Soo Hyun lalu ia menelpon seseorang.
“ddalmu oddi?” Tanya Jae saat mereka meninggalkan bandara,
“dia dijemput chinguku aju, karena mobil ini terlalu sempit.” Kata Soo Hyun datar.
---------
“Biar aku saja yang membawa masuk barang – barang.” Kata Soo Hyun sambil menarik koper yang dipegang Geun Yeong kasar.
“Kau umur berapa?” Tanya Geun Yeong sambil berjalan mengiringi Soo Hyun.
“21 tahun,” kata Soo Hyun datar, lalu ada suara tawa seorang yoja tiba – tiba.
“Berarti aku punya seorang oppa,” kata Jae Ji polos, Soo Hyun hanya melempar senyum sebentar lalu kembali cuek seperti biasanya.
--------
Ga Eul diam memandang keluar jendela, tiba – tiba Kevin mengencangkan suara tape yang ada di mobilnya, Ga Eul lalu mematikan tape itu tiba – tiba,
“Wae?” Tanya Kevin bingung.
“itu lagu Julliete”
“Kau tahu lagu itu bagus, kau harus tau ketika si pencipta lagu yang bernama.. eum.. eum… pokoknya ia anak boyband SHINee,”
“SIGEUREUPDA!” kata Ga Eul kencang ketika Kevin masih asyik berceloteh. Mata yoja itu memerah, ia lalu menutup mukanya dengan kedua tangannya. Kevin hanya bisa memandang yoja disampingnya bingung, ia meminggirkan mobilnya dan ia diam sebentar.
“Ga Eul-ssi? Ndo gwaenchana?” Tanya Kevin pelan, dengan suara paraunya Ga Eul menyuruh Kevin kembali menjalankan mobilnya.
------
"Wae?" Tanya Min Hee ketika yoja itu masuk kedalam cafe dimana mereka biasa menunggu jam kuliah. Disamping Min Hee duduk Eli yang asyik bercerita tentang pengalamannya kepada Ye Sung, namjachingu dari Hye Ri. Hye Ri menatap Ga Eul sebentar lalu menatap Kevin. Dua orang itu hening dalam keramaian. Lalu pintu cafe terbuka, Onew datang dengan seorang namja.
"Jaqi, itu Onewkan?" Tanya Hye Ri sambil menunjuk namja yang masuk kedalam cafe tersebut, dengan, dengan namja yang..
"Ga Eul ah~ oddi, oddi kha?" Tanya Kevin sambil memegang tangan Ga Eul lembut, yoja itu menatap Kevin sebentar lalu melepaskan genggaman namja cantik itu dan pergi meninggalkan cafe itu. Jong Hyun berhadapan dengan Ga Eul, dan dengan cepat yoja itu berlari, menghindari kejaran Jong Hyun, Kevin lebih dulu mendapatkan Ga Eul. Ia menemukan yoja itu berdiri membelakanginya dan menangis.
"Ga Eul ah~" panggil Kevin pelan yoja itu terdiam, Kevin menarik Ga Eul lalu mendekap yoja itu hangat.
"Hiks.. Hiks.. Uljima Ga Eul ya.." Kata Kevin disela - sela tangisnya.
"Kenapa kau yang menangis pabo?" Tanya Ga Eul sambil mengelap mata Kevin, Kevin tersenyum lalu mengelap pipi Ga Eul lembut.
"Itu karena aku tak sanggup melihatmu menangis," kata Kevin sambil memeluk Ga Eul sekali lagi. Jong Hyun terdiam dan melihat kejadian itu dengan perasaan tak sukanya. Iya diam, mengepalkan tangannya, lalu entah datang iblis tak jelas datangnya merasuk kedalam pikiran namja itu. Ia berjalan cepat, menarik tangan Kevin, dan mendorong namja yang memang lebih kurus darinya, Kevin tersungkur hebat. Namja itu lupa kalau ia tak menggunakan jaket tebalnya, ia lalu berniat berdiri, tapi Jong Hyun yang memang terkenal berandal langsung menarik kerah baju Kevin, dan siap menghajar namja itu.
"Geumanae! Jong Hyun - ah.." Ga Eul berteriak dengan hebat, Jong Hyun menengok kearah mantan yoja chingunya, dia menurunkanm emosinya.
"Kau bukan namja chinguku, lalu untuk apa berbuat seperti itu Jong Hyun - ah~ kau bukan siapa - siapa. Bahkan kau yang paling dibenci oppa dan dongsaengku! Kau tahu, kau membuat semua orang membencimu." Ga Eul melanjutkan kata - katanya dengan suara yang ia buat seolah - olah ia kuat, ia lalu menarik Kevin dan menepuk - nepuk badan Kevin lembut, menghilangkan sisa - sisa salju yang sedikit ada di baju namja itu.
"Ppali kha.. Gwaenchana? Pasti dingin.." Kata Ga Eul sambil memakaikan syal yang ia gunakan ke leher Kevin. Yoja itu dengan cepat memeluk lengan Kevin dan meninggalkan Jong Hyun yang masih terdiam dan tanpa Ga Eul sadari air mata namja itu menetes perlahan.
------------
"Dong Ho ya? Wae?" Tanya Hyun Ah sambil mengintip layar HP yang sedang dipandangi Dong Ho.
"Aku merindukan Noonaku, aku khawatir tentangnya," kata Dong Ho berbisik, tiba - tiba ada sebuah buku datang diantara Hyun Ah dan Dong Ho, Hyun Ah menoleh kearah Tae Min, namja berambut jamur itu tampak tertawa geli, lalu dengan cepat Hyun Ah menjambak rambut Tae Min kasar.
"Jangan merusak mahkotakuuuuu!" Pekiknya kearah kembarannya itu.
"Aku ingin bertemu dengan Noonamu, bolehkah?" Tanya Hyun Ah malu - malu. Dong Ho mengangguk pasti.
-------
"NOONA? HYONG?!" Pekik Dong Ho cepat lalu berlari masuk, ia berharap Noona dan Hyongnya ada dirumah. Ia mengepalkan tangannya, ia bahkan lupa kalau Hyun Ah belum ia persilakan masuk.
"Wae Dong Ho ya?" Tanya Ga Eul sambil memeluk Dong Ho lembut, dongsaengnya itu malah mendorong noonanya kasar.
"Kevin Woo Eusebio?! Apa yang kau lakukan dirumahku?!" Pekik Dong Ho cepat ketika melihat Kevin hanya menggunakan kaus dalam saja. Namja yang paling kecil itu berlari kedapur dan ia memberatkan spons cuci piring dengan air, Kevin dengan cepat berlari menuju keluar rumah, dan tiba - tiba saja *byur, Hyun Ah lah yang terkena spons air itu.
"Kau berpikiran yadong kah dongsaengku?" Ga Eul menjitak kepala Dong Ho pelan.
"Noonaaaa?" Pekik Dong Ho manja.
"Aigoo, siapa itu? Yojachingumu Dong Ho ya? Neomu kyeoptagu.." Kata Ga Eul sambil menarik Hyun Ah masuk, lalu tersenyum manis menyuruh Kevin untuk kembali ketempat asalnya. Dengan langkah ragu Kevin berjalan memasuki rumah yang cukup besar itu.
"Kau yojachingu dongsaengku?" Tanya Ga Eul sambil menyodorkan beberapa helai baju kearah Hyun Ah.
"Gwaenchana eonni ya.. Aku bisa pulang saja." Kata Hyun Ah malu - malu.
"Anni!" Pekik Ga Eul sebentar.
"Ah~ bagaimana kalau kau mengikuti pelajaran Xander oppa, bukankah kalian akan tes matematika? Xander oppa jagonya. Belajarlah sebentar, eomma dan appaku juga oppaku pulang malam. Jadi tolong buat rumah ini ramai. Gantilah bajumu." Kata Ga Eul lembut.